Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus Corona yang mewabah dan membuat kota Wuhan, China dinyatakan dalam status lock down sempat membuat Alfi Rian Tamara berpikir kembali ke Indonesia.
Diketahui, transportasi umum di kota Wuhan dihentikan dan banyak pertokoan terpaksa tutup guna menghindari penyebaran virus corona yang semakin masif.
Rian, mahasiswa asal Indonesia yang tengah studi S-2 di Wuhan, bercerita bahwa sempat memiliki niat pulang ke Tanah Air pasca virus corona memakan korban.
Niatnya terhalang oleh status lock down yang diberlakukan pemerintah China. Terlambat untuk pulang, itulah yang terjadi menurut Rian.
"Mendengar adanya kabar virus yang sangat berbahaya, kami jadi kepikiran untuk pulang. Transportasi sudah ditutup, sudah di lock down, kami tidak lagi sempat pulang," ujar Rian, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (31/1/2020).
Pria yang tengah menimba ilmu di Wuhan University of Technology tersebut awalnya berencana menghabiskan libur kuliah di musim dingin kali ini di Negeri Tirai Bambu.
Rian justru berencana kembali ke Indonesia saat libur musim panas pada Juni 2020 mendatang.
"Sebenarnya ini dalam masa libur kuliah, libur winter. Dan saya memang rencana tidak pulang ke Indonesia, rencana pulang saat libur summer saat Juni," jelasnya.
Kondisi Wuhan kala itu dan virus corona yang disebut belum memiliki vaksin jelas menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi keluarga Rian.
Bahkan, keluarganya sudah menyetujui apabila Rian berniat meninggalkan kota Wuhan dan dievakuasi dari China.
Akan tetapi, keluarga akhirnya memaklumi situasi yang ada. Dimana Rian belum bisa kembali berkumpul dengan keluarga karena proses hang dibutuhkan cukup panjang.
"Namun mereka juga mengerti bahwa itu butuh proses, butuh izin dari negara China dan mereka memaklumi situasi yang ada sekarang," kata Rian.
Kondisi Terkini di Wuhan
Transportasi umum berhenti beroperasi untuk sementara di Wuhan, China akibat mewabahnya virus corona. Terkini, kendaraan pribadi warga pun juga dilarang beroperasi.
"Terbaru kendaraan pribadi itu juga sudah dilarang untuk beroperasi, khususnya kendaraan bermotor," ujar Rian.
Rian mengatakan status lock down kota Wuhan mulai berlaku pada Rabu (22/1) lalu pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Menurutnya, semua transportasi umum tatkala itu serentak berhenti beroperasi. Transportasi tersebut meliputi MRT, bus, kereta api antar kota hingga bandar udara.
"Kemudian di hari selanjutnya, taksi di stop beroperasi juga. Namun ada beberapa taksi yang masih beroperasi, tapi tarif yang dipasang tinggi atau mahal," kata dia.
Lebih lanjut, saat ini Rian masih menghabiskan waktunya di asramanya. Ia bersama WNI lainnya diimbau agar tidak keluar dari tempat tinggal karena besarnya potensi wabah virus corona.
"Kami masih tetap bertahan di kamar, tidak kemana-mana dikarenakan kondisi di luar yang berbahaya dan memungkinkan kami terkena virus tersebut," kata dia.
"Kemudian suasana juga sangat sepi di luar, karena juga toko-toko tutup, hanya satu-dua toko yang buka. Kendaraan juga tidak boleh beroperasi dan orang diimbau tidak keluar rumah," tandasnya.