TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Negara Singapura telah mengkonfirmasi hal yang mengejutkan ditemukannya empat kasus baru penularan virus corona.
Koresponden KompasTV di Singapura, Okky Madasari menjelaskan model penularan ini disebut isitilah transmisi lokal.
"Artinya empat orang yang dikonfimasi terkena corona virus, tidak pernah melakukan perjalanan ke China," kata Okky dikutip Tribunnwes.com dari channel KompasTV, Rabu (5/1/2020).
Satu orang dari keempat korban merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Okky mengatakan, WNI tersebut merupakan seorang pekerja rumah tangga di Singapura.
Berdasarkan konfimasi yang diberikan pihak berwenang, keempatnya memiliki hubungan dekat berupa rekan kerja di sebuah group tour pariwisata asal China.
Baca: Dubes RI Untuk Singapura Ungkap Dugaan Penyebab Seorang WNI Terinfeksi Virus Corona
"Dua orang pekerja di perusahaan yang meyediakan jasa makanan untuk group tour itu, satu orang adalah tour guide-nya."
"Satu orang orang lagi yakni WNI merupakan pembantu rumah tangga yang bekerja untuk perempuan yang menyediakan jasa catering group pariwisata China itu," tandas Okky.
Dengan keempat korban baru, jumlah total orang yang terkonfimasi terpapar corona virus menjadi 24 pasien.
"Empat kasus ini menunjukkan dan menjadi bukti baru ada transmisi lokal yang terjadi di Singapura," Okky kembali menegaskan.
Baca: Eks Kepala Intelijen TNI Paparkan Alasan Virus Corona Bukan Senjata Biologis China yang Bocor
Langkah yang diambil Pemerintah Singapura
Okky membeberkan dengan ditemukan kasus pola baru penyebaran virus corona ini, Pemerintah Singapura mengambil langkah serius.
"Mereka juga berusaha untuk menunjukkan, bahwa tidak ada penyebaran yang sifatnya komunitas, artinya bukan individu ke individu," katanya.
Langkah-langkah tersebut seperti dibatasinya acara-cara yang mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat.
"Misalnya semua sekolah dilarang untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang melibatkan massa berjumlah banyak," lanjut Okky.
Bahkan ada wacana yang beredar di tengah masyarakat Singapura, aktivitas belajar mengajar akan dihentikan sementara.
Baca: Virus Corona: Belgia Konfirmasi Kasus Pertama Warganya Terinfeksi Virus 2019-nCoV
Ke-24 pasien dirawat di rumah sakit berbeda
Okky mengungkapkan warga yang telah dinyatakan positif terpapar virus corona, mereka mendapatkan perawatan di rumah sakit berbeda di sejumlah wilayah di Singapura.
Termasuk 3 rumah sakit yang merupakan fasilitas karantina milik negara, tiga di antaranya berada di sejumlah universitas di Singapura.
Ini disebabkan adanya perbedaan tempat para pasien melakukan pemeriksaan awal sebelum dinyatakan terjangkit virus bernama Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini.
"Ada beberapa rumah sakit yang sudah terkonfimasi untuk merawat pasien virus corona."
"Walaupun memang tentu saja mereka dipisahkan dengan pasien yang lain, Singapura sudah tau prosedurnya," tutur Okky.
Okky menjelaskan Negara Singapura bukan pertama kali ini saja mengahdapi permasalahan kesehatan serupa.
Sebelumnya tercatat pada 2003 virus SARS pernah menerpa negara yang memiliki luas wilayah 721.5 km² ini.
Baca: KRONOLOGI Siswa SMPN 16 Malang Jadi Korban Bully hingga Dirawat, Jari Tengahnya Diamputasi
Imbauan Pemerintah Singapura
Imbauan sudah diberikan sejak dua pekan yang lalu, lebih tepatnya pasca-Kota Wuhan di-lockdown dan penetapan WHO atas virus corona menjadi kondisi darurat internasional.
Pemerintah Singapura telah melarang turis atau pengunjung yang berasal dari China masuk ke wilayahnya.
"Atau mereka yang telah melakukan perjalan ke China di waktu terakhir untuk masuk ke Singapura, ini sudah jelas," ujar Okky.
Imbauan lain juga berupa saran untuk meningkatkan praktik hidup sehat warga Singapura.
"Selalu diulang-ulang untuk cuci tangan bersih, berkali-kali dalam waktu sehari."
"Atau menghindari kontak langsung dengan orang, menghindari berjalanan, bersentuhan atau untuk berinteraksi bersifatnya intim."
"Itu sudah disampaikan oleh Pemerintah Singapura, untuk mecegah corona tidak membesar," tutup Okky.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)