News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Baru 30 Jam Lahir, Bayi Ini Positif Virus Corona, Munculkan Kekhawatiran Baru

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Seorang bayi yang baru berusia 30 jam, dinyatakan positif virus corona setelah dilakukan serangkaian tes.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi di Wuhan dinyatakan positif virus corona jenis baru (2019-nCoV) setelah menjalani serangkaian tes pemeriksaan, hanya 30 jam setelah kelahirannya.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran meningkat, mengenai virus corona yang bisa menginfeksi sejak janin dalam kandungan.

Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, Kamis (6/2/2020), dua bayi di Wuhan yang baru lahir dinyatakan positif 2019-nCoV.

Yang termuda baru berusia 30 jam.

ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. (Xinhua/Chen Jing)

"Ibu dari bayi yang lahir adalah pasien yang dikonfirmasi terjangkit virus corona."

Baca: Apakah Wabah Virus Corona Bisa Melambat setelah Wuhan Dikarantina? Sejumlah Ahli Beri Penjelasan

Baca: Cegah Virus Corona, Warga Jakarta Diimbau Pakai Masker Saat Berada di Luar Ruangan

"Saat ini, tanda-tanda vital bayi stabil," terang seorang sumber dari sebuah rumah sakit di Wuhan, Rabu (5/2/2020).

Dokter senior di departemen neonatal sebuah rumah sakit, Zeng Lingkong, menyebutkan kasus bayi positif virus corona merupakan sinyal yang patut dikhawatirkan.

"Kita harus khawatir soal kemungkinan proses transmisi baru dari virus corona," ujar dia.

Zeng mengatakan ibu hamil harus menjauh dari pasien terinfeksi 2019-nCoV.

Kini diketahui Rumah Sakit Anak-anak di Wuhan telah menyisihkan satu area untuk merawat ibu hamil yang memiliki gejala diduga virus corona.

Tak hanya di Wuhan, seorang balita di Singapura juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Dilansir Channel News Asia, ayah dari balita enam bulan tersebut juga telah terjangkit 2019-nCoV.

Si ayah dan balita merupakan anggota keluarga dari wanita 28 tahun pekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko kesehatan yang banyak melayani turis China.

ILUSTRASI Pekerja membuat masker bedah di Dingzhou, di provinsi Hebei China utara berusaha memenuhi permintaan pasar akibat mewabahnya virus corona (Xinhua/SCMP)

Diketahui, mereka tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini ke China

Kasus keduanya itu telah dikonfirmasi pihak berwenang Singapura pada Rabu kemarin.

Baca: Cegah Virus Corona, Menkes: Virusnya Ringan-ringan Saja, Hoaksnya Luar Biasa Berat

Baca: Remaja Kanada Mendadak Pingsan di Malaysia Setelah Kunjungi Indonesia, Diduga Terkena Virus Corona

Saat ini, sang ayah tengah dirawat di ruang isolasi di NCID.

Sementara, balita enam bulan dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak KK.

Dilansir thewuhanvirus.com, hingga Kamis pukul 08.56 WIB, kasus virus corona di 28 negara mencapai angka 28.276 dengan jumlah kematian 565 orang.

Berdasarkan data worldometers.info, pasien yang berhasil sembuh tercatat 1.173 orang.

Data real time kasus virus corona di 28 negara. (Tangkap layar worldometers.info)

Berikut ini 28 negara yang telah mengonfirmasi adanya kasus 2019-nCoV:

- China (28.018 kasus, 563 meninggal, 1.153 sembuh)
- Jepang (45 kasus)

- Singapura (28 kasus, 1 sembuh)
- Thailand (25 kasus, 9 sembuh)

- Korea Selatan (23 kasus, 1 sembuh)
- Hong Kong (21 kasus, 1 meninggal)

- Australia (14 kasus, 3 sembuh)
- Amerika Serikat (12 kasus, 1 sembuh)

- Malaysia (12 kasus)
- Jerman (12 kasus)

Baca: Pasangan Suami Istri Warga Indonesia Penumpang Kapal Diamond Princes Jepang Tak Terinfeksi Corona

Baca: Cerita Mahasiswa Indonesia di China, Santai Ada Virus Corona Tapi Ingin Pulang Juga

- Taiwan (11 kasus)
- Makau (10 kasus)

- Vietnam (10 kasus, 3 sembuh)
- Prancis (6 kasus)

- Uni Emirat Arab (5 kasus)
- Kanada (5 kasus)

- Filipina (3 kasus, 1 meninggal)
- India (3 kasus)

- Inggris (2 kasus)
- Rusia (2 kasus)

- Italia (2 kasus)
- Nepal (1 kasus)

- Kamboja (1 kasus)
- Sri Lanka (1 kasus, 1 sembuh)

- Finlandia (1 kasus, 1 sembuh)
- Swedia (1 kasus)

- Belgia (1 kasus)
- Spanyol (1 kasus)

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini