Maskapai penerbangan United Airlines minggu ini mengikuti langkah otoritas AS dalam menghentikan penerbangan ke Hong Kong dan kawasan China lainnya.
Delta Air Lines juga melakukan hal yang sama.
Administrasi Penerbangan Sipil China meminta maskapai penerbangan lokal tetap mengoperasikan penerbangan internasional ke negara-negara yang belum membatasi perjalanan ke luar negeri.
Namun, instruksi masih dipertimbangkan oleh maskapai milik China.
Air China mengatakan kepada Departemen Transportasi AS terkait rencana mengurangi jadwal penerbangan dari China ke AS.
Sementara itu, layanan yang dibuka hanya untuk rute dari Beijing-Los Angeles-San Francisco.
Selanjutnya dari Beijing-New York-Washington Dulles.
Walau maskapai penerbangan memiliki otorisasi untuk terbang nonstop antara Beijing-Houston-Newark, tetapi mereka berencana untuk menghentikan penerbangan tersebut.
Maskapai juga mengumumkan akan menangguhkan penerbangan ke Chengdu dan Singapura hingga akhir bulan ini.
Untuk penerbangan dari China ke Vietnam dan dari Chengdu ke Sydney ditangguhkan hingga akhir Maret ini.
Baca: Indonesia Bebas Corona Meski 5 Negara Asia Sudah Terpapar, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatir
Baca: Dokter Li Wenliang, Dokter yang Ungkap Adanya Wabah Virus Corona, Meninggal Terinfeksi Virus Corona
Sementara penerbangan Beijing-Sydney-Melbourne ditangguhkan sampai akhir Februari 2020.
Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong minggu ini juga mengatakan akan mengurangi jadwal terbangnya ke China sebesar 90 persen.
Maskapai penerbangan tersebut juga memperingatkan tentang pengurangan jadwal penerbangan secara signifikan selama dua bulan ke depan tergantung pada kondisi pasar dan faktor lainnya.
(KOMPAS.com/Kiki Safitri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "50.000 Penerbangan Dibatalkan dari dan ke China, Maskapai Rugi Besar"