News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Thailand

Pelaku Penembakan di Thailand Awalnya Bunuh Perwira Berpangkat Kolonel dan Mertuanya

Penulis: Miftah Salis
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu penembak di Thailand datang untuk membujuk anaknya tapi gagal. Pelaku bawa 800 butir amunis yang dicuri dari kamp militer.

TRIBUNNEWS.COM - Penembakan yang terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand sejak Sabtu (8/2/2020) sampai Minggu (9/2/2020) kemarin menewaskan 29 orang, termasuk pelaku.

Selama aksi berlangsung, ibu si penembak bahkan didatangkan untuk membujuk pelaku, tapi gagal.

Pelaku yang kesehariannya adalah tentara bernama Jakraphanth Thomma ini ternyata membawa 800 butir amunisi yang dicuri.

Mengutip dari BBC.com, Jakraphanth (32) awalnya membunuh komandannya sendiri, Kolonel Anantharot Krasae (48) dan ibu mertua komandannya yang berusia 63 tahun, Anong Mitchan.

Jakraphanth mencuri senjata berupa senapan serbu HK33 dan amunisi lain sebelum akhirnya melarikan diri dari kamp dengan kendaraan jenis Humvee.

Pada Sabtu (8/2/2020) pukul 18.00 waktu setempat, Jakraphant tiba di pusat perbelanjaan.

Dia terus melakukan penembakan terhadap orang-orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.

Tak hanya itu, Jakraphant bahkan juga melakukan live di Facebook selama melakukan serangan.

Sejumlah video saat ketegangan terjadi juga beredar luas di media sosial.

Pelaku sempat menahan sandera di dalam pusat perbelanjaan tersebut.

Dalam live di Facebook-nya, Jakraphant mengunggah video saat dirinya memegang senapan.

Pelaku juga berkata, "Lelah, saya hampir tak bisa menggerakkan jari saya."

Saat penyanderaan berlangsung, banyak orang yang terperangkap di pusat perbelanjaan.

Mereka bersembunyi di bilik-bilik kamar mandi dan di bawah meja.

Motif pelaku penembakan di Thailand diduga akibat 'perselisihan utang'. Tercatat 26 orang tewas akibat penembakan ini. (MCOT / MCOT Public Company Limited / AFP)

Aksi yang dilakukan oleh Jakraphant membuat sejumlah orang terluka dan meninggal.

Mengutip dari CNN.com, pihak kepolisian beberapa kali berusaha membujuk pelaku.

Polisi bahkan membawa ibu si pria bersenjata untuk mengajak berbicara Jakraphant.

Polisi membawa ibu penembak dari kota asalnya di Provinsi Chaiyaphum ke daerah dekat mal.

Mayor Jenderal Jirabop Puridet yang memimpin pengamanan mengatakan, ibu pelaku menyebut, berbicara dengan sang anak adalah hal yang sia-sia.

Si ibu yang tidak disebutkan namanya menyebut, Jakraphant mengalami depresi.

Baca: Diramal Nikahi Janda Tahun Depan, Teddy Mikir 2 Kali Gantikan Sosok Lina: yang Indah Sulit Dilupakan

Baca: Head to Head Madura United vs Bhayangkara FC: Lawan Berskuat Mewah, Greg Ingin Hapus Rekor Buruk

Baca: Komisi II Desak Pemerintah Segera Angkat 50 Ribu Honorer Lulus Tes P3K

Jakraphant juga sosok yang memiliki temperamen sangat buruk.

Puridet juga menambahkan, Jakraphant telah mencuri 800 butir amunisi dan dua senjata pendek.

Lebih lanjut, Puridet menceritakan bagaimana proses penangkapan si pelaku.

Pihaknya harus mengambil langkah konfrontasi karena banyak orang terjebak di dalam ruangan dan kekurangan oksigen.

"Kami harus mengambil langkah mengkonfrontasi dia karena orang-orang yang terjebak di dalam ruang pembekuan mengirim pesan kepada kami, kadar oksigen sangat rendah dan mereka mati lemas."

"Jadi kita harus mengambil risiko untuk berhadapan muka dengannya muka jika tidak, orang-orang yang terjebak di dalam akan mati," katanya.

Puridet juga menyebut, aksi pengamanan Jakrapanth layaknya sebuah adegan di film Hollywood.

"Itu hampir seperti adegan shooting film aksi Hollywood."

"Pada titik-titik tertentu penembakan pistol itu tanpa henti," katanya.

Tentara Thailand juga diterjunkan untuk mengevakuasi pengunjung mal.

Pengunjung mal dipindahkan dengan menggunakan truk pickup dan mobil.

Jakraphant akhirnya dilumpuhkan dengan ditembak mati.

Mengutip dari Bangkok Post, hingga saat ini dilaporkan 29 orang meninggal dunia dalam insiden brutal tersebut.

Sementara itu, 58 orang mengalami luka-luka.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini