Saat kejadian penembakan, dia mengatakan 14 orang berkerumun di sebuah ruang, termasuk staf dan pelanggan.
Dia mendengar suara tembakan berulang.
Pria bersenjata itu juga menembak pipa gas di dekatnya yang menyebabkan ruangan terisi dengan gas.
Membuat orang takut dan lebih putus asa untuk melarikan diri.
"Ketika aku mendengar suara pistol, aku berlari ke ruang stok," katanya.
"Kami masuk berkelompok. Kami hanya ingin lari ke tempat yang aman dan kami sangat takut."
Arm berkata dengan bantuan polisi, ia dan beberapa rekannya berhasil melarikan diri melalui pintu belakang toko.
"Pertama kami mengirim pesan (ke polisi) dan kemudian kami memanggil mereka untuk meminta bantuan," katanya.
Tapi dia mengaku tetap khawatir terhadap rekan-rekan yang belum dia lihat sejak kejadian.
"Saya masih khawatir dan benar-benar khawatir karena ada sekitar 10 orang di sana dan karena salah satu dari mereka terluka akibat penembakan itu," katanya.
"Saya merasa sangat berterima kasih kepada mereka (polisi). Polisi datang kepada kami dan menunjukkan kepada kami ke mana harus pergi."
"Aku perlu istirahat."
"Aku tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi di sini," kata dia.
Kisah petugas keamanan: Tak pernah terpikirkan