News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penerangan Darurat Warga Jepang Saat Bencana Alam Melanda

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerangan menggunakan botol plastik, air dan campur sedikit susu agar lebih terang (kanan). Kiri air saja tanpa susu.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di Jepang warga sudah terbiasa latihan bencana alam sedikitnya dua kali setahun sehingga tahu apa yang mesti dipersiapkan jauh hari.

"Kalau gelap kita bisa pakai senter, botor berisi air dan campur sedikit susu, sehingga penerangan meluas sekali di sekitar kita," ungkap pekerja sukarela khusus bencana alam (memiliki sertifikat keahlian mengantisipasi bencana alam Jepang), Takako Matsuoka baru-baru ini.

Oleh karena itu saat bencana jangan lupa memiliki sedikit air susu bawa serta bersama botol berisi air minum.

Juga siapkan satu set paket baterai senter untuk persediaan.

Kalau malam senter dinyalakan, di atasnya taruh botol yang sudah diisi air bercampur sedikit susu.

Maka akan menjadi terang benderang dibandingkan hanya air putih bening saja.

Penerangan menggunakan botol plastik, air dan campur sedikit susu agar lebih terang (kanan). Kiri air saja tanpa susu. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Bagaimana caranya bisa menghitung jumlah pengungsi dan terkumpul ke tempat pengungsian?

Di Jepang ada alat sensor deteksi yang ditempatkan di pintu masuk tempat-tempat pengungsian umum.

Kalau ada yang masuk maka otomatis akan terhitung tambah satu untuk satu orang.

Baca: Seminggu Dikarantina, 78 WNI di Kapal Pesiar Jepang Dinyatakan Bebas Corona

Baca: Mata-mata Rusia Meninggalkan Jepang Setelah Ketahuan Beli Data dari Mantan Pegawai Softbank

Data tersebut lalu disebarluaskan ke ponsel warganya. Misalnya warga Meguro-ku (daerah Meguro).

Jumlah orang yang sudah masuk ke tempat pengungsian itu misalnya 108 orang.

Lalu otomatis data disebarkan ke semua pemilik ponsel warga Meguro-ku bahwa yang sudah masuk tempat pengungsan ada 108 orang.

Sistem deteksi jumlah orang ke lokasi penampungan pengungsian bencana alam.

Semakin berulang maka tiap warga semakin tahu kapan waktunya berkumpul alias mengungsi.

Maka secara otomatis warga Meguro akan berbondong-bondong datang ke tempat pengungsian bencana tersebut sehingga terkumpul secara otomatis.

Kalau jumlahnya masih sedikit misalnya hanya 5 orang saja, warga Meguro akan merasa belum waktunya mengungsi.

Itulah sistem efektif pengungsian yang ada di Jepang saat ini.

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini