Dia melihat keluar jendelanya dan menyadari bahwa seluruh kota telah 'berhenti'.
“Jalan-jalan utama yang biasanya sangat padat hampir kosong, semua toko di lantai bawah ditutup."
"Kereta ringan dan semua angkutan umum lainnya tidak berjalan (seperti kota hantu)," tuturnya.
Namun menurutnya bagian yang paling menakutkan adalah adanya orang yang terinfeksi covid-19, nama resmi virus Corona saat ini, di dekatnya.
Baca: Totalitas, Dokter dan Perawat yang Ditugaskan Tangani Corona Rela Gunduli Kepala agar Tak Tertular
Baca: POPULER Virus Corona Tidak Masuk ke Indonesia, WHO & Ahli Harvard Justru Cemas
"Tetapi bagian yang paling menakutkan adalah bagaimana orang-orang yang di dekat saya terinfeksi dan sekarat."
Tiga rekan kakek-nenek Ou Yang telah meninggal karena virus korona.
Ada juga kasus yang dikonfirmasi di setiap blok apartemen di kompleks tempat keluarganya tinggal.
Untuk mengatasi rasa takut dan kebosanan, Ou Yang mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dia mulai melakukan vlogging pada TikTok, versi internasional dari aplikasi video pendek Tiongkok Douyin.
Hal itu untuk mendokumentasikan pengalamannya terperangkap dan terkurung di kamarnya.
Selain itu, dia mengatakan ingin menggunakan media sosial untuk berbagi pengalamannya dan menceritakan “sisi lain dari kejadian di Wuhan”.
"Saya merasa penting untuk membiarkan semua orang di Australia tahu apa yang terjadi di sini."
"Karena banyak (di media sosial) menggunakan virus sebagai alasan mendiskriminasi orang Asia," katanya.
Baca: 78 WNI ABK di Kapal Pesiar di Jepang Negatif Virus Corona
Baca: Menkes Minta Peneliti Harvard Datang ke Indonesia untuk Buktikan Klaim Corona: Namanya Menghina
Contohnya adalah, “Jangan kembali ke Australia, tetaplah di Cina. Kami tidak ingin penyakit orang-orangmu"