News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sejumlah Perawat Wanita di Wuhan Rela Kepalanya Dibotakin untuk Memudahkan Layani Pasien Corona

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perawat di Wuhan rela digunduli kepalanya untuk memudahkan dalam melayani para pasien korban virus Corona.

TRIBUNNEWS.COM, WUHAN - Sejumlah perawat yang menangani pasien virus corona "Covid-19" di Wuhan, China, dilaporkan menjadi gundul demi mengurangi penularan.

Keputusan untuk membuat kepala plontos merupakan bagian dari pengorbanan mereka dalam bertugas di garda terdepan kota asal penyebaran virus.

Hingga Jumat (14/2/2020), virus corona yang dulunya dikenal sebagai 2019-nCov itu telah membunuh lebih dari 1.000 orang dan menginfeksi hingga 65.000.

Sebuah unggahan dari harian pemerintah China, People's Daily, memperlihatkan para perawat memangkas rambut mereka hingga menjadi gundul.

Foto yang diunggah media China Xinhua di Twitter memperlihatkan para perawat yang bertugas di Wuhan gundul. Mereka memangkas habis rambut mereka guna menghindari infeksi silang ketika merawat pasien virus corona.(Twitter/Xinhua News via Business Insider) ()

Dilansir Business Insider Selasa (11/2/2020), mereka berasal dari Provinsi Shaanxi, yang bersiap untuk ditugaskan ke Wuhan.

"Respek! Tim perawat dari Shaanxi menggunduli kepala mereka jelang tugs di pusat virus corona untuk menghindari infeksi silang," ulas People's Daily.

Selain menghindari penularan, menggunduli kepala juga membantu mereka untuk melepas dan memakai pakaian pelindung, demikian laporan Xinhua.

Shan Xia, yang bertugas di Rumah Sakit Rensmin di Universitas Wuhan menerangkan, dia memutuskan memangkas habis rambutnya pada akhir Januari.

Staf rumah sakit di ibu kota Provinsi Hubei tersebut juga mempersingkat waktu dalam merawat pasien, antara lain dengan mengenakan popok dewasa.

Begitu besar pengorbanan yang dilakukan tim medis.

Antara lain melihat kulit mereka putih karena terkena disinfektan, hingga bekas masker di wajah.

Belum lagi tantangan emosional, karena mereka didera kelelahan karena bertugas terus selama 24 jam dalam menyembuhkan para pasien.

Kepada media AS The Washington Post, seorang terapis bernama Candice Qin mengatakan, wabah ini menguras fisik dan mental dokter maupun perawat.

"Kami tahu para pasien berada dalam kecemasan tinggi. Namun, kami juga harus tahu bahwa tim medis juga merupakan manusia biasa," paparnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perawat yang Tangani Pasien Virus Corona Jadi Gundul, Ini Alasannya..."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini