TRIBUNNEWS.COM – Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus korona pada Kamis, (13/2/2020).
Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan korban meninggal adalah seorang wanita berusia 80-an yang tinggal di prefektur Kanagawa, yang berbatasan dengan Tokyo.
Namun Katsunobu Kato masih akan memastikan apakan wanita tersebut meninggal karena virus corona atau bukan.
Baca: Bukan Virus Corona, Indonesia Harus Waspada Penyakit Bahaya Ini: Ada 3.256 Kasus dan 27 Korban Tewas
Baca: Efek Samping Tramadol dan Riklona yang Dikonsumsi Lucinta Luna: Penyebab Tingkah Halu dan Emosional?
"Hubungan antara virus corona baru dan kematian orang itu masih belum jelas," katanya pada pengarahan tengah malam, seperti dikutip dari South China Morning Post pada Kamis (13/2/2020).
"Ini adalah kematian pertama seseorang yang dites positif,” lanjutnya.
Sebelumnya di Tokyo seorang supir taksi dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Kementerian kesehatan Jepang mengatakan bahwa supir taksi itu mengantarkan salah satu penumpang tang terkena virus corona.
Baca: Belum Ada Penderita, Namun Indonesia Berpotensi Rugi 56 T Akibat Wabah Virus Corona, Bagaimana Bisa?
Baca: Warga China Positif Terjangkit Coronavirus setelah Seminggu Liburan di Bali dan Naik Lion Air
Di Prefektur Wakayama, Jepang barat, seorang dokter dipastikan mengidap virus penyebab pneumonia yang mematikan, kata pihak berwenang setempat.
Kasus terbaru membawa jumlah total infeksi yang dikonfirmasi menjadi hampir 250 di Jepang.
Sebagian besar, atau sejumlah 218 orang, adalah penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina berlabuh di Yokoyama dekat Tokyo.