News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang di Suriah

Helikopter Militer Suriah Ditembak Jatuh di Aleppo, Semua Kru Dinyatakan Tewas

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berkumpul di sekitar puing-puing helikopter militer pemerintah yang ditembak jatuh di pedesaan barat Aleppo

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah helikopter militer Suriah ditembak jatuh di barat laut Suriah.

Lokasi tersebut merupakan tempat pemerintah melakukan serangan intensif untuk merebut kembali daerah yang dikuasai pemberontak negara.

Akibat ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut, terjadilah gelombang besar pemindahan/pengungsian.

Media dari pemerintah Suriah menuturkan, helikopter tersebut ditabrak oleh rudal pukul 1.40 GMT pada Jumat (14/2/2020).

Dilansir dari Al Jazeera, peristiwa itu terjadi tepatnya di dekat Kota Urum al-Kubra, pedesaan barat Aleppo.

"Helikopter jatuh menewaskan semua kru," terang kantor berita SANA.

Namun, tidak ada informasi tentang siapa yang berada di balik insiden tersebut.

Orang-orang berkumpul di sekitar puing-puing helikopter militer pemerintah yang ditembak jatuh di pedesaan barat Aleppo (Foto Ghaith Alsayed / AP)

Kantor berita Turki melaporkan, pemberontak telah menyerang helikopter itu saat sedang terbang di Provinsi Aleppo barat.

Insiden tersebut terjadi beberapa hari setelah pemberontak mengatakan, mereka telah menjatuhkan helikopter pemerintah pada Selasa di dekat Kota Nairab.

Untuk diketahui, sejak Desember 2019, pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia telah mendesak maju dengan serangkaian serangan.

Serangan ganas itu menyasar benteng pemberontak terakhir di barat laut negara itu.

Akibatnya, terjadi gelombang perpindahan atau pengungsi terbesar dalam perang saudara sembilan tahun tersebut.

Lebih dari 800 ribu orang dikabarkan melarikan diri ke perbatasan Turki.

Provinsi Aleppo, Suriah (Sputnik News)

Saat ini, Turki telah menampung lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah.

Pihak Turki menegaskan sudah tidak bisa menampung pengungsi lagi.

Koresponden Al Jazeera, Hashem Ahelbarra melaporkan dari Clivegozu di sisi perbatasan Turki.

Ia mengatakan lembaga-lembaga bantuan tengah berjuang mengatasi jutaan orang yang terlantar akibat pertempuran.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit, dan para aktivis sudah menyebut sebagai situasi kemanusiaan yang tragis," katanya.

Situasi di Idlib, Suriah Sangat Buruk, Pengungsi Sebut Situasi yang Mereka Hadapi Bagaikan Hari Penghakiman (Tangkap Layar Al Jazeera)

Lima Tentara Turki Terbunuh

Diberitakan sebelumnya, pertempuran sengit yang terjadi di Idlib telah menewaskan lima tentara Turki.

Dalam minggu ini, penembakan yang dilakukan oleh pemerintah Suriah adalah insiden paling serius sejak Ankara mendukung kelompok-kelompok pemberontak tertentu di Idlid, Suriah utara.

Diketahui, dalam beberapa minggu terakhir, militer Turki mengeragkan konvoi kendaraan yang besar.

Konvoi tersebut membawa pasukan komando, tank, dan howitzer untuk menjaga pos militernya di Idlib.

The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan, Turki telah mengerahkan 6.500 tentara untuk memperkuat pos.

Serta 1.900 kendaraan militer sejak awal Februari.

Anggota ISIS berserta istri dan anak-anak mereka keluar dari desa Baghouz di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, Kamis (14/3/2019). (AFP/Delil Souleiman)

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini