Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria Jepang berusia 50-an tahun yang tinggal di tengah Hokkaido terinfeksi virus corona.
Semula pria tersebut awalnya mengalami batuk mulai 31 Januari 2020, Kemudian dia mengunjungi rumah sakit dan ternyata terdeteksi virus corona.
"Pasien itu dirawat di rumah sakit lain pada tanggal 11 Februari, tetapi kondisinya telah memburuk, dan telah dirawat dengan respirator buatan di unit perawatan intensif pada hari berikutnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (15/2/2020).
Pada awalnya, pria itu mengatakan dia tidak bepergian ke luar negeri selama dua minggu sebelum gejalanya dimulai, tetapi tes pada tanggal 14 ternyata "positif" menunjukkan dia terkena virus vorona.
Baca: Seusai Unggah Rekam Tumpukan Mayat Korban Virus Corona di Wuhan, Jurnalis China Ini Mendadak Hilang
Baca: UPDATE Virus Corona, Sabtu 15 Februari Pagi: 29 Negara Terwabah Setelah Mesir Konfirmasi Kasus
"Saat ini dia sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Sapporo Hokkaido," tambahnya.
Jumat (14/2/2020) kemarin di Jepang terdeteksi enam orang baru terinfeksi virus corona di Hokkaido, Tokyo, Nagoya, Wakayama dan Okinawa.
Pria di Hokkaido dan Wakayama sakit parah. Namun, tidak satu pun dari keenamnya telah melakukan perjalanan ke China dalam waktu dua minggu sejak awal.
"Penting untuk mengevaluasi apakah situasinya menyebar secara terus menerus dari orang ke orang sambil dengan cermat mempertimbangkan situasi rumah tangga," kata sumber itu.
Di sisi lain, selain enam orang tersebut, yang kembali ke Jepang dengan penerbangan charter ketiga dari Wuhan, dan menemukan bahwa seorang wanita yang saat ini tinggal di fasilitas penginapan juga mendapat respons positif.
Demikian pula ternyata staf Biro Pemadam Kebakaran Kota Yokohama yang membawa orang yang terinfeksi di kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Pelabuhan Yokohama terinfeksi coronavirus baru.
Baca: Bukan Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala Justru Diharapkan Bisa Jadi Lionel Messi-nya Juventus
Baca: Capek dan Tak Tahan Bully, Abash Akhirnya Bongkar Identitas Asli Dia dan Lucinta Luna Sesungguhnya
Namun, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang sedang melanjutkan dengan identifikasi rute penularan, mengatakan tidak mungkin bahwa transportasi pasien menyebabkan infeksi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com