Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Otoritas kesehatan Iran mendesak semua pertemuan keagamaan di Qom untuk ditunda setelah tiga orang baru dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Kamis (20/2/2020).
Sebelumnnya kabar dua orang dilaporkan meninggal akibat virus corona di Iran.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur mengatakan otoritas kesehatan telah menunda semua pertemuan agama di Qom, kota suci umat muslim yang terletak 120 kilometer di selatan ibukota Teheran.
Jahanpur mengatakan total ada tiga orang yang telah dites positif terinfeksi.
"Dua orang positif COVID-19 di Qom dan satu orang di Arak, membuat jumlah kasus virus corona menjadi 5 kasus di Iran," ujar Jahanpur, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (21/2/2020).
Baca: Komisi IX Minta Menkes Miliki Protap Cegah Virus Corona Masuk RI
Baca: Hingga 20 Februari 2020, China Laporkan 2.200 Tewas Akibat Virus Corona, Disusul 889 Kasus Baru
Jahanpur mengatakan semua pasien adalah warga Iran. Berdasarkan laporan kantor berita ISNA, pasien di Arak merupakan dokter yang berasal dari Qom.
Berdasarkan kantor berita IRIB, Kepala Pusat Pengelolaan Penyakit Menular di Kementerian Kesehatan Iran yaitu Mohammad Mehdi Gouya mengatakan semua pasien yang didiagnosa positif virus corona tak pernah bepergian ke China ataupun melakukan kontak dengan siapapun yang pernah ke China.
Mehdi mengatakan saat ini kementerian kesehatan Iran tengah melakukan investigasi penyebab mereka tertular virus corona.
Sebelumnya, dua warga Iran meninggal dunia di rumah sakit setelah positif terinfeksi virus corona di Qom.
Akibat kasus ini, Iran menunda pemilihan umum parlemen pada hari ini, Jumat (21/2).
Iraqi Airways juga telah menghentikan penerbangan menuju negara tetangganya Iran sebagai langkah pencegahan mewabahnya virus corona.
SumberĀ : Channel News Asia