TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan virus corona menjadi siaga satu, pada Minggu (23/2/2020) kemarin.
Pemerintah pun memaksa seluruh sekolah diliburkan.
Lonjakan kasus terjadi di sebuah kelompok religius di daerah Daegu pada pekan lalu dan membuat jumlah kasus meningkat menjadi 556 orang atau menjadi jumlah tertinggi kasus positif corona di luar wilayah daratan China.
"Kasus Covid-19 di Korea Selatan berada di titik serius. Pemerintah menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi sesuai atas rekomendasi para ahli," kata Presiden Moon Jae-in setelah pertemuan pemerintah tentang virus tersebut, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (24/2/2020).
Baca: UPDATE Pasien Virus Corona hingga Senin, 24 Februari 2020: 22.615 Pasien Berhasil Pulih
Menteri Kesehatan Park Neung-hoo menambahkan, pemerintah memerlukan waktu 7-10 hari untuk melawan penyebaran yang masif di negara itu.
Pemerintah meliburkan seluruh sekolah di Korea Selatan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA pada 2-9 Maret 2020.
"Virus coronavirus cepat menular untuk itu kami melakukan pencegahab. Kami memerlukan waktu tujuh hingga 10 hari untuk melawan penyebaran virus corona itu," kata Neung-hoo.
Diketahui, Korea Selatan terakhir kali menetapkan status siaga satu atau zona merah, saat wabah flu burung menyerang atau 11 tahun silam.
Dilaporkan, jumlah kematian wabah yang pertama kali menyebar di kota Wuhan itu telah menembus 2.400 orang lebih dan menjangkiti 77.048 orang.
Virus tak hanya menyebar di daerah China daratan saja, namun juga telah menyebar ke 24 negara lain