TRIBUNNEWS.COM - Meghan Markle dan Pangeran Harry kini tengah menghadapi sejumlah pembatasan atas keputusan mereka keluar dari anggota senior kerajaan Inggris.
Seorang sahabat Meghan menuturkan, Meghan sempat menggerutu tentang keputusan Ratu Elizabeth II yang tidak memperbolehkannya menggunakan kata Royal.
Dia juga menganggap, neneknya memperlakukan dia dan suaminya secara tidak adil.
"Meghan bilang, dia dan Harry, tidak punya pilihan lain selain membuat pernyataan di publik," jelas seorang sahabatnya dilansir Daily Mail.
Bahkan ibu Archie ini menegaskan pada inner circle-nya, yang seharusnya kecewa adalah mereka.
"Dia bilang kalau ada yang merasa tersinggung, itu pastilah mereka (Meghan dan Harry)."
"Mereka tidak pernah berniat memanfaatkan kata Royal."
Meghan merasa, huru-hara kata Royal membuat dirinya dan suami dianggap menyalahgunakan hak bangsawan.
"Entah bagaimana, mereka disindir telah menyalahgunakan hak istimewa, tidak masuk akal," jelas sahabat Meghan.
Pangeran Harry, kini tengah berada di Edinburgh, Skotlandia.
Ayah Archie ini sedang menjalankan sejumlah tugas kerajaan, untuk terakhir kalinya sebelum resmi keluar pada akhir Maret ini.
Meghan tidak ikut bergabung dengannya dan akan bertemu di London, Inggris.
Sumber dari pihak terdekat Meghan mengklaim, ibu satu anak ini segera akan bertolak ke Inggris.
"Meghan akan langsung ke London, bukan Edinburgh karena itu urusan Harry," ujarnya.
Meghan berkata pada sahabatnya itu, dia akan melawan semua pemberitaan dan anggapan miring tentang keluarga kecilnya.
"Dia bilang, dia dan Harry akan menghadapi kecemburuan dan kepicikan ini."
"Serta fokus pada kebaikan yang mereka tebarkan, dan bisa menjadi orang tua yang baik untuk Archie," tambahnya.
Pasca Huru-hara Kata 'Royal', Harry Tidak Ingin Dipanggil Pakai 'Yang Mulia'
Minggu-minggu ini, Pangeran Harry kembali ke Inggris untuk melakukan beberapa tugas terakhir menjadi anggota senior Kerajaan Inggris.
Pangeran Harry dan Meghan Markle akan dinyatakan resmi meninggalkan Kerajaan Inggris pada 31 Maret mendatang.
Meski demikian, Duke of Sussex sudah menunjukkan gelagat perubahan, terutama pada panggilannya di muka publik.
Pada Rabu (26/2/2020) lalu, Harry menghadiri sebuah konferensi yang diselenggarakan Travalyst, di Skotlandia.
Baca: Pangeran Harry Hanya Ingin Dipanggil Harry Saja, tanpa Gelar Kerajaan Tuan atau Yang Mulia
Baca: Mundur dari Kerajaan, Pangeran Harry Ingin Dipanggil dengan Nama Baru, Bukan Sebagai Pangeran
Dia dijadwalkan akan mengisi acara dan berbicara tentang pertumbuhan turis di acara tersebut.
Secara khusus, ayah Archie ini meminta pada pada pembawa acara, Ayesha Hazarika, untuk tidak memanggilnya menggunakan HRH (His Royal Highness).
"Tentu saja yang juga berperan dalam ini semua adalah Yang Mulia (HRH) Duke of Sussex, yang ingin menyampaikan beberapa kata untuk memulai hari ini," ujar sang pembawa acara.
"Dia (Harry) sudah menjelaskan, bahwa kita semua cukup memanggilnya dengan nama Harry," jelasnya dilansir BBC.
Pada pidatonya, Harry yang juga dikenal sebagai Earl of Dumbarton di Skotlandia memperingatkan bahwa pertumbuhan pariwisata kini menghancurkan beberapa tempat indah di dunia.
Duke of Sussex menyerukan agar bisnis perjalanan dan pariwisata bisa bekerjasama, mengembangkan masa depan yang lebih cemerlang.
"Kita percaya bahwa perjalanan adalah sesuatu yang baik, itulah dimana manusia mendapatkan pengalaman, koneksi budaya, dan persahabatan yang baru."
"Bisnis ini adalah pusat kekuatan global yang mempekerjakan ratusan juta orang, mempertahankan situs berharga di dunia, memperkenalkan pada khalayak, tempat-tempat menarik, dan alam liar yang hanya bisa kita lihat lewat layar kaca," pidato Harry.
Baca: Polemik Mundur dari Kerajaan Inggris Masih Berlangsung, Pangeran Harry: Panggil Saja Aku Harry
Baca: Sempat Sindir Putri Duke of York, Harry dan Meghan Bisa Saja Tak Hadir di Pernikahan Putri Beatrice
Kendati demikian, dia menilai bahwa agen perjalanan maupun wisata harus waspada dengan lonjakan pelancong yang tak terelakkan.
Oleh karena itu, langkah-langkah tertentu untuk menanggulangi hal ini, harus segera dilakukan.
Khawatirnya, jika tak secepatnya diantisipasi nanti bisa mempengaruhi destinasi wisata yang indah di dunia.
"Nantinya bisa terjadi banyak orang yang kewalahan, pantai-pantai ditutup karena polusi, dan satwa di alam liar terusir dari habitat mereka."
"Yang mana semua ini, juga akan berdampak buruk pada masyarakat dan mengurangi peluang pariwisata," tambah Harry.
Baca: Sempat Sindir Putri Duke of York, Harry dan Meghan Bisa Saja Tak Hadir di Pernikahan Putri Beatrice
Baca: Ayah Meghan Markle Kesal dengan Meghan dan Harry: Dia Mencampakkan Keluarga Inggris
Pangeran Harry menjelaskan, bahwa kendati dia telah keluar dia masih merupakan pangeran Kerajaan Inggris.
Namun, kini dia ingin dikenal sebagai Harry saja.
Dia dan istrinya, Meghan juga masih tetap mempertahankan gelar HRH mereka.
Kendati demikian, keduanya tidak akan menggunakan julukan bangsawan ini secara aktif.
Pasangan Sussex ini, juga masih akan mempertahankan gelar di Skotlandia yaitu Earl dan Countess of Dumbarton.
Musim semi mendatang, Duke dan Duchess of Sussex akan berhenti dari tugas kerajaan dan tidak lagi menerima dana dari publik Inggris.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)