Seperti yang dilansir Mashable SE Asia, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri untuk yang pertama kalinya.
Kala itu, Anwar Ibrahim adalah wakil Mahathir sebelum Anwar dipenjara karena kasus sodomi.
Mahathir kemudian turun jabatan pada tahun 2003, satu tahun sebelum Anwar dibebaskan dari penjara.
Antara tahun 2004 hingga 2018, banyak hal terjadi.
Najib Razak menjadi perdana menteri dan Anwar memimpin koalisi oposisi bersatu.
Mahathir dan Anwar kemudian bersatu lagi untuk mengalahkan Najib tahun 2018, di mana usaha mereka berhasil.
Sebagai balasan, Anwar dibebaskan dari penjara (Anwar dipenjara untuk yang kedua kalinya saat masa pemerintahan Najib).
Anwar pun dijanjikan akan dijadikan penerus Mahathir sebagai perdana menteri nantinya.
Mahathir berjanji pada Anwar akan menyerahkan jabatannya pada Anwar setelah ia menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun.
Mengapa Mahathir Mengundurkan Diri?
Mahathir sempat berniat melepaskan jabatan sebagai perdana menteri per November 2020 setelah banyak tekanan agar ia menepati janjinya menurunkan jabatan pada Anwar.
Dilansir Straits Times, pada Desember 2019, Mahathir pernah berkata:
"Saya berjanji untuk menyerahkan (jabatan PM kepada Anwar) dan saya akan melakukannya."
"Jika orang-orang tidak menginginkannya, itu urusan mereka. Tapi saya akan melakukan yang terbaik untuk menepati janji, terlepas dari tuduhan apa pun."