Persekutuan yang terjadi pada Minggu pekan lalu (23/2/2020) tersebut memicu Dr M untuk mundur keesokan harinya, karena dia tak ingin bekerja sama dengan UMNO.
Dia menuturkan UMNO, yang pernah begitu perkasa sejak Malaysia merdeka, penuh dengan korupsi di mana dia menyebut mereka juga suka mencuri.
Meski begitu, terdapat juga kekecewaan publik yang dialamatkan kepada Mahathir, terlebih karena dia tak kunjung menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim.
Sesuai dengan janji pemilu 2018, Mahathir seharusnya menyerahkan kursi PM Malaysia kepada mantan seteru politiknya itu setelah dua tahun menjabat.
Namun selama itu pula, Mahathir yang pernah berkuasa di periode 1981-2003 tersebut tidak pernah memberikan jawaban pasti kapankah dia mundur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia, Mahathir Mohamad Melawan"