Peran tim medis yang merawat dan menguatkannya untuk sembuh juga menjadi motivasi tersendiri.
Kini, setelah dinyatakan sembuh, giliran Nyonya Zhang yang memberikan motivasi kepada pasien lain.
"Kita harus berjuang. Kita punya keluarga dan teman. Penyakit ini bukan kematian yang tak bisa dihindari."
"Saya yakin dengan tim medis dan keahlian mereka. Saya percaya mereka bisa menyelamatkan kita semua," tambahnya.
3. Kem Senoua Pavel Daryl
Semangat untuk sembuh dan tak ingin menularkan penyakit ini turut dirasakan Kem Senoua Pavel Daryl.
Senoua adalah orang Afrika pertama yang terpapar virus corona dan dinyatakan sembuh.
Saat mengidap virus corona di Kota Jingzhou, dia tidak berniat meninggalkan China, kalaupun hal itu dimungkinkan.
"Apapun yang terjadi, saya tidak ingin membawa penyakit ke Afrika," kata mahasiswa asal Kamerun itu.
Alhasil, mahasiswa berusia 21 tahun itu dikarantina selama 14 hari di asrama universitasnya.
Senoua sempat mengalami demam, batuk kering, dan beragam gejala seperti flu.
Saat jatuh sakit, dia mengenang masa kecilnya di Kamerun tatkala terpapar malaria.
Dia mengira hal paling buruk akan terjadi.
"Saat saya ke rumah sakit untuk pertama kalinya, saya berpikir tentang kematian saya dan bagaimana hal itu akan terjadi," paparnya, dikutip dari Kompas.com.
Selama 13 hari, dia diisolasi di sebuah rumah sakit di China serta diberi antibiotik dan obat-obatan yang biasanya dikonsumsi pasien HIV.
Setelah dua pekan dia mulai menunjukkan tanda-tanda pulih.
CT scan memperlihatkan tiada jejak-jejak Covid-19—penyakit yang disebabkan virus baru corona.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Facundo Chrysna) (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)