TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Turki menembak jatuh jet tempur yang diterbangkan pasukan pemerintah Suriah.
Jet temput itu diketahui tengah terbang di selatan Idlib pada Selasa (2/3/2020).
Untuk diketahui, serangan itu terjadi ketika kota strategis di barat laut Suriah, Saraqeb jatuh di bawah kendali militer Presiden Bashar al-Assad.
Lebih jauh, setelah Turki menabrak dua pesawat Suriah, pada Minggu (1/3/2020), serangan ini adalah kali ketiga dalam tiga hari terakhir.
"Pasukan Turki menargetkan satu di antara pesawat temput Suriah," lapor media Suriah yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca: Turki Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Suriah di Idlib, Tidak Ada yang Terluka
Mengutip dari South Front, jet tempur yang ditembak jatuh diidentifikasi sebagai pesawat perang L-39 milik Angkatan Udara Suriah.
Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Turki.
"Sebuah pesawat L-39 milik Suriah telah jatih," kata Kementerian Pertahanan Turki.
Pesawat tersebut dilaporkan jatuh di suatu tempat dekat Maarat al-Numan.
Baca: Yunani Protes pada Turki Tak Menahan Pergerakan Migran ke Eropa, Erdogan: Akan Mencapai Jutaan
Saraqeb
Masih melansir Al Jazeera, pasukan pemerintah Suriah mengambil alih kota utama Saraqeb.
Kota tersebut berada di persimpangan jalan raya M4 dan M5 yang menghubungkan kota-kota besar negara tersebut.
Untuk diketahui, Saraqeb telah dua kali berpindah tangan pada Februari kemarin.
Lebih jauh, selama beberapa hari, kelompok oposisi bersenjata menarik diri dari desa-desa Nairab dan Afis di barat.
Pada Senin malam, pertempuran melawan pasukan al-Assad meningkat.
Hal itu diungkapkan oleh Komandan Lapangan di Saraqeb yang tergabung dalam kelompok pemberontak, Rashwan Abu Hamza.
"Pasukan Suriah mulai bergerak maju ke kota pada jam 2 pagi," katanya.
"Dan satu jam kemudian (pasukan) memasuki lingkungan (Saraqeb) dan menyisirnya," tambahnya.
Pada pukul 04.00 waktu setempat, Saraqeb berada di bawah kendali penuh pasukan Suriah.
Operation Spring shield
Pasukan al-Assad mengintensifkan ofensif mereka untuk menguasai provinsi Idlib sejak Desember 2019 lalu.
Operasi spring shield mengakibatkan migrasi hampir satu juta warga Suriah.
Mayoritas warga Suriah dilaporkan melarikan diri ke perbatasan Turki.
Untuk diketahui, ofensif di Idlib menewaskan sedikitnya 300 warga sipil.
Dalam perjanjian Sochi (2018), Idlib ditetapkan sebagai zona de-eskalasi.
Turki lantas mendirikan beberapa pos pengamatan di seluruh Idlib.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan sejauh ini, lebih dari 2.500 tentara Suriah telah 'dinetralkan' (istilah yang berarti terluka, ditangkap, atau dibunuh).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)