News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdana Menteri Malaysia

Curahan Hati Mahathir Jawab Tudingan Soal Keputusannya Mundur Dianggap Picu Krisis Politik Malaysia

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahathir Mohamad.

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, angkat bicara terkat tudingan yang ditujukan kepada dirinya.

Mahathir Mohamad dituding menjadi pemicu krisis politik di Malaysia karena keputusanya mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia.

Dua hari setelah Muhyiddin Yassin dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia, Minggu (1/3/2020), Mahathir Mohamad membeberkan alasannya dalam unggahan di Facebook.

Dalam unggahannya Selasa (3/3/2020), Mahathir Mohamad membantah bahwa keputusannya mundur menyebabkan gejolak politik di Malaysia.

Baca: Rencana Mahathir untuk Lawan PM Muhyiddin Yassin Tertunda, Sidang Parlemen Diundur hingga Mei 2020

Dia berujar, dia mundur pada 24 Februari karena sudah kehilangan dukungan, di mana dia mengeluhkan sekutunya telah mengkhianatinya.

"PM Malaysia menduga krisis bermula ketika saya, Mahathir Mohamad, mengundurkan diri," tulis poltiisi berjuluk Dr M itu dikutip Straits Times.

Dia bersikukuh tidak mungkin jika dia mundur tanpa alasan.

Apalagi setelah muncul laporan dia didukung baik koalisi penguasa maupun oposisi.

Baca: Mahathir: Anwar Ibrahim Sedikit Terobsesi Jadi Perdana Menteri, Tapi Tak Bisa Menjalankan Niatnya

Salah satunya adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang pernah dipimpin Najib Razak, pendahulunya yang kemudian digulingkan.

Politisi berusia 94 tahun itu menyatakan, yang benar adalah dia meletakkan jabatan karena para pendukungnya sudah tidak yakin kepadanya.

"Seperti yang sudah saya sampaikan di depan Yang di-Pertuan Agong, saya tak memperoleh mayoritas. Jadi, saya tidak layak menjadi PM Malaysia," tegasnya.

Mahathir mengaku, dia menyesalkan fakta bahwa idenya untuk membentuk pemerintahan gabungan, baik dari oposisi maupun koalisi Pakatan Harapan, ditolak.

Pria yang dijuluki Bapak Pembangunan Malaysia tersebut sebelumnya sempat mengusulkan agar pemerintahan mencakup sosok yang berpengetahuan luas.

Baca: Seusai Sebut Muhyiddin Pengkhianat, Mahathir Mohamad Juga Salahkan Anwar Ibrahim

"Anggota partai juga boleh bergabung, namun sebagai individu. Di sini, mereka tidak boleh membawa agenda partainya," tuturnya.

Di akhir penjelasnnya, Mahathir menuturkan ada kemungkinan masalah yang membelit Negeri "Jiran" dalam sepekan terakhir belum selesai.

"Jadi saya mengundurkan diri. Dan ternyata krisis ini masih berlanjut. Saya tidak tahu kapankah ini akan berakhir?" tulis dia.

Dalam pidato pertamanya sebagai PM Malaysia, Muhyiddin Yassin menuturkan bahwa PM periode 1991-2003 itu sudah memicu krisis politik.

Dia mengatakan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), sebenarnya sudah memberikan dukungan kepada Mahathir.

Namun, dia nyatanya gagal mendapat mayoritas.

Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah kemudian mengundang sejumlah elite politik di mana mereka diklaim menawarkan nama Muhyddin.

"Pilihan apa memang yang saya dapatkan? Untuk melanjutkan mendukung Mahathir yang tak punya mayoritas, atau menerima tawaran ini?" tanyanya.

Dia menolak jika disebut pengkhianat, dan menuturkan bahwa jika terus mendukung Mahathir, maka gejolak politik Negeri "Jiran" bakal terus berlanjut.

Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keputusannya Mundur Dianggap Picu Krisis Politik Malaysia, Ini Curahan Hati Mahathir" 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini