Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN - Iran menjadi negara di Timur Tengah dengan kasus virus corona terbesar. Kini negara republik itu tengah berjuang melawan Covid-19.
Dari laporan peta pesebaran Covid-19 John Hopskins per Sabtu (7/3/2020), jumlah positif di negara itu berjumlah 4.747 orang dengan kasus kematian sebesar 124 orang.
Melansir Press TV, Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, saat konferensi pers kemarin melaporkan dalam sehari ada 1.234 kasus baru dan 17 kasus kematian.
"Peningkatan itu merupakan rekor kasus terbanyak dalam sehari," kata dia.
Ia menambahkan, ada 913 orang dinyatakan sembuh dan 15.981 orang dirawat di semua rumah sakit karena dugaan terjangkit virus corona.
Teheran menjadi kota dengan jumlah infeksi tertinggi, yakni 1.413 kasus.
Jahanpour menegaskan, otoritas setempat telah melarang warga berpergian ke provinsi utara Gilan dan Mazandaran untuk mengerem kasus virus corona.
Sementara, akses ke kota seperti Bushler, Fars, dan Kordestan dibatasi oleh pihak berwenang.
Lebih jauh, otoritas setempat juga menetapkan semua sekolah dan universitas ditutup hingga pertengahan Maret dan para pekerja disarankan bekerja di rumah masing-masing.
Baca: Kalista Iskandar Salah Sebut Pancasila, Najwa Shihab Bandingkan dengan Bamsoet: Salah Ucap Sumpah
Baca: Dengan Suara Bergetar, Adik Ashraf Sinclair Cerita Pesan Terakhir dengan Suami BCL sebelum Meninggal
Dari jumlah kasus kematian, tujuh di antaranya menimpa pejabat.
Di antaranya, anggota penasihat pemimpin tertinggi Iran Mohammad Mirmohammadi; anggota parlemen Mohammad Ali Ramezani dan Mojtaba Pourkhanali; seorang ulama sekaligus duta besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979, Hadi Khosroshahi; serta Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam.
Seorang anggota parlemen Tehran Fatemeh Rahbar saat ini dalam keadaan koma setelah terinfeksi, menurut kantor berita ISNA.
Serta sejumlah pejabat lain harus dikarantina termasuk wakil presiden Masoumeh Ebtekar, Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan grand ayatollah Musa Shobairi Zanjani.
Iran telah menutup sekolah dan universitas, menangguhkan acara budaya dan olahraga utama serta mengurangi jam kerja di seluruh negeri untuk menghentikan penyebaran virus corona yang cepat, yang telah menyebar ke 31 provinsi.