TRIBUNNEWS.COM - Kejadian lucu menimpa Meghan Markle saat melakukan kunjungan ke sebuah sekolah.
Seorang siswa memeluk dan memujinya cantik di depan semua penonton pidatonya.
Lantas siswa itu kemudian meminta maaf pada Pangeran Harry atas aksinya tersebut.
Remaja yang melanggar protokol pertemuan dengan anggota kerajaan itu, Aker Okoye, merupakan siswa yang memang berinisiatif untuk maju di atas panggung bersama Meghan.
Setelah memeluk Meghan, bocah 16 tahun itu menulis permintaan maaf pada Pangeran Harry.
Dia mengaku gugup dan terkejut melihat sang Duchess.
Baca: Harry dan Meghan Markle ke Gereja Bersama Ratu Elizabeth II, Mereka Disebut Masih Saling Mencintai
Baca: Istri Pangeran Charles Kesal karena Meghan Markle Curi Perhatian Publik Darinya dengan Rillis Foto
Sebelumnya, Duke of Sussex pada Jumat (6/3/2020) lalu melakukan kunjungan ke sebuah sekolah Robert Clack Upper School di Dagenham, London Timur.
Dia memberikan pidato tentang Hari Perempuan Internasional, tugasnya sebagai anggota kerajaan.
Sebelum berpidato, Meghan meminta siswa laki-laki yang berani maju ke depan untuk menjelaskan arti Hari Perempuan Internasional.
Saat dipanggil ke atas panggung, Aker mencondongkan badannya dan hampir mendekati pipi Meghan.
Sontak aksi ini ditertawakan semua teman-temannya di sana.
Dia terang-terangan memuji Meghan.
"Dia sangat cantik kan?" ujar Aker.
Mendengar hal tersebut Meghan tertawa sambil menepuk lengan bocah remaja itu.
Aker mengatakan bahwa hari itu merupakan hari terbaik di hidupnya.
Namun setelah hari itu, dia menulis permintaan maaf ke Pangeran Harry.
Sebab dia telah menggoda istrinya sekaligus seorang Duchess of Sussex.
"Harry dan Meghan. Harry aku harap kamu tidak keberatan aku menulis surat ini."
"Kuharap kamu tidak keberatan aku memeluk istrimu. Saya gugup dan kaget melihatnya tiba di sekolah."
"Suatu kehormatan mendengar pidatonya dan berbicara di depannya. Dia sangat menginspirasi," bunyi surat tersebut.
Dilansir Daily Mail dari The Sun, Aker merasa beruntung dia belum memiliki kekasih.
Sebab dia tidak tahu bagaimana kekasihnya akan bereaksi melihatnya dengan Duchess seperti itu.
Meghan dan Harry Berkunjung ke Gereja Bersama Ratu Elizabeth II
Sementara itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry pada Minggu (8/3/2020) bertolak ke gereja dan menerima undangan dari neneknya, Ratu Elizabeth II.
Ratu meminta pasangan muda ini untuk mengikutinya ke The Royal Chapel di All Saints in Windsor.
Sebelumnya, Duke dan Duchess of Sussex akan resmi keluar dari anggota senior kerajaan pada 31 Maret mendatang.
Sejak awal Maret lalu, ayah dan ibu Archie ini melenggang ke Inggris untuk melakukan sejumlah tugas terakhirnya.
Menurut seorang sumber, keterlibatan Harry dan Meghan pada acara yang dihadiri Ratu ini menandakan bahwa hubungan mereka harmonis.
"Ini adalah tindakan Ratu yang manis, mengajak mereka ke gereja bersama."
"Ini mengartikan bahwa mereka masih keluarga."
"Sebagai sebuah keluarga, tentu mereka saling mencintai," jelas seorang sumber dilansir Mirror dari People.
Pada acara itu, tampak Ratu mengenakan kacamata hitam dan gaun berwarna biru pucat saat tiba di lokasi.
Sementara itu, Meghan dan Harry juga terlihat sumringah serta santai saat berangkat ke gereja.
Harry mengendarai mobilnya sendiri, sementara Meghan mendampingi di kursi sebelahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harry dan Meghan per Januari lalu telah mengumumkan keputusannya keluar dari monarki.
Setelah itu mereka bertolak ke Pulau Vancouver, Kanada dan tinggal di sana.
Putranya yang kini berusia 10 bulan juga ikut diboyong ke Amerika.
Baca: Penampilan Pertama Meghan Markle di Inggris Sejak Mundur dari Kerajaan: Senang Bisa Kembali
Baca: Mantan Staf Kerajaan Kritik Meghan karena Tak Bawa Archie: Kakek-Nenek Buyut Tak Lama Lagi di Sini
Keluarga kecil ini ingin mandiri secara finansial dan bebas dari semua tugas kerajaan.
Tentu hal ini membuat sang nenek kecewa.
Namun, Ratu Elizabeth II pernah mengatakan bahwa dia selalu mencintai cucunya itu.
"Harry, Meghan, dan Archie akan selalu menjadi anggota keluarga saya yang sangat saya cintai."
"Saya menyadari tantangan yang mereka hadapi selama ini, diawasi ketat selama dua tahun."
"Dan mendukung keinginan mereka untuk melanjutkan hidup dengan mandiri," jelas Ratu Elizabeth II.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)