Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak akhir Januari 2020 hingga kini hampir 50.000 konsultasi telah diterima di loket nasional yang menerima konsultasi dari perusahaan kecil dan menengah Jepang.
Sebanyak 90 persen dari konsultasi itu terkait dengan arus kas.
Lembaga keuangan yang berafiliasi dengan pemerintah, asosiasi penjaminan kredit, dan organisasi lain terkait perusahaan Jepang telah mendirikan meja konsultasi mengenai virus corona baru di 1.050 lokasi sejak akhir Januari, dan menerima konsultasi dari para UKM dan usaha kecil.
"Saat ini hampir 50.000 konsultasi telah diterima di loket semacam itu. Dari jumlah tersebut, lebih dari 90 persen telah berkonsultasi tentang arus kas mereka yang kesulitan akibat dampak penyebaran virus corona saat ini," kata Menteri METI (Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Perindustrian Jepang, Hiroshi Kajiyama (64), Jumat (13/3/2020).
Baca: Warga yang Melanggar Lockdown di Italia Bisa Dipenjara dan Denda
Baca: Cabuli 8 Siswa Selama 5 Bulan Lamanya, Begini Rayuan Maut Guru SD di Surabaya
"Sebagai tanggapan atas pengekangan diri atas peristiwa untuk mencegah penyebaran infeksi, ada suara-suara keprihatinan dari kalangan bisnis yang terkena dampak tentang pendanaan tunai mereka," kata Menteri Kajiyama.
Ditekankannya pula bahwa pihak pemerintah akan membantu dan akan melakukan yang terbaik untuk mendukung arus kas para UKM dan usaha kecil Jepang.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com