TRIBUNNEWS.COM - Virus corona sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebab wabah ini sudah menjangkiti hampir keseluruhan bagian dunia, yakni sebanyak 150 negara.
Penyebaran virus ini sangat masif dan cepat di sejumlah negara.
Kuwait, adalah satu diantara negara di Timur Tengah yang turut terpapar wabah Covid-19.
Sudah ada 104 kasus dan 99 jiwa yang termasuk dalam kasus positif.
Baca: Tak Bisa Hindari Jabat Tangan, Donald Trump Jalani Tes Corona
Baca: Cegah Penyebaran Corona, KBRI Minta WNI Tunda Bepergian ke Selandia Baru
Belum ada kematian di negara ini, namun pemerintah telah melakukan langkah antisipasi yang cukup ketat terkait wabah ini.
Dikutip Tribunnews dari Daily Sabah, pemerintah Kuwait sementara waktu menutup masjid dan bahkan mengubah lantunan azan.
Ini merupakan satu diantara upaya otoritas untuk membendung aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Kini muazin di Kuwait mengubah kalimat azan dari 'hayya 'alasshalah' yang berarti mari kita salat, menjadi 'shollu fi rihaalikum' yang memiliki arti salatlah kalian di rumah.
Bahkan dalam sebuah video yang beredar luas, muazin sempat tercekat menahan tangis.
Suaranya bergetar dan sempat terhenti beberapa saat.
Kini salat lima waktu maupun salat Jumat tidak dilakukan secara berjamaah.
Kebijakan ini dinyatakan oleh Kementerian Awqaf dan Urusan Islam pada Jumat lalu, waktu Kuwait.
Bagaimanapun juga, ini adalah langkah pencegahan agar tidak menambah daftar panjang pasien corona di sana.