TRIBUNNEWS.COM - Berbagai negara di seluruh dunia menutup perbatasan dan melakukan isolasi terhadap warganya.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran wabah virus corona.
Sebelumnya, World Health Organization (WHO) telah mendeklarasikan virus yang pertama menyebar di Wuhan, China itu sebagai pandemi global, Rabu (11/3/2020).
Tak heran, deklarasi tersebut meningkatkan tekanan pada pemerintah di berbagai negara untuk lebih mengupayakan usaha tanggap darurat.
Lebih lanjut, berikut ini yang perlu diketahui tentang virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 dan penyakit yang ditimbulkan:
Baca: Menhub Budi Karya Positif Corona, Para Menteri Jokowi Jalani Tes
Baca: Cegah Corona, Begini Cara Erick Thohir dan Para Menteri Gelar Rapat
Baca: Olahraga Ini Disarankan Ahli Kesehatan untuk Tangkal Virus Corona, Jangan Sembarangan!
1. Cara Melindungi Diri Sendiri
Dikutip dari Al Jazeera, masyarakat diingatkan betapa pentingnya menjaga jarak sosial atau social distancing.
Masyarakat diimbau agar berjarak satu meter dari siapa pun yang memiliki gejala batuk atau bersin.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar sering mencuci tangan dengan sabun.
Kemudian menutupi wajah dengan siku atau tisu saat batuk dan bersin.
Lalu, buang bekas tisu itu ke tempat sampah.
Pihak berwenang juga mengingatkan untuk menghindari menyentuh mata, hidung, mulut.
Selain itu, masyarakat diingatkan agar selalu membersihkan permukaan benda yang sering disentuh.
Satu hal yang tak kalah penting, ketika muncul gejala batuk dan flu, segera mencari pertolongan medis.
Meragukan Efektivitas Masker
Lebih jauh, para ilmuwan meragukan efektivitas masker wajah dalam melindungi orang sehat dari virus yang menyebar melalui udara.
Mereka mengatakan, masker lebih berguna untuk menjaga orang yang terinfeksi agar tidak mempengaruhi orang lain.
Karena, masker tidak sepenuhnya mencegah apa yang ada di udara.
Karantina
Semakin banyak negara telah menyarankan warganya melakukan karantina sendiri.
Setidaknya selama dua minggu sambil menerapkan serangkaian langkah 'jaga jarak sosial'.
Termasuk menghindari pertemuan publik dan menutup sekolah.
Tetapi, bertambahnya jumlah kasus, mitos seputar virus corona juga berkembang.
2. Gejala dan Siapa yang Paling Berisiko
Menurut pemaparan WHO, gejala yang paling umum orang yang terjangkit virus corona adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare.
Diperkirakan, dari masa inkubasi, membutuhkan waktu antara infeksi dan timbunya gejala berkisar satu hingga 14 hari.
Kebanyakan orang terinfeksi menunjukkan gejala dalam lima hingga enam hari.
Namun, pasien yang terinfeksi juga tidak menunjukkan gejala walaupun memiliki virus di sistem mereka.
Lebih jauh, lansia dan orang yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, jantung atau diabetes, lebih mungkin terjangkit virus corona.
3. Apa yang Harus Dilakukan?
Beberapa negara telah menyiapkan hotline khusus apabila mencurigai kemunculan virus corona.
Sebelum pergi ke rumah sakit, beberapa negara mengimbau agar masyarakat menghubungi hotline tersebut.
Imbauan itu dikeluarkan untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus di fasilitas perawatan kesehatan yang tidak siap menangani virus corona.
Untuk diketahui, imbauan tersebut juga dikeluarkan demi membatasi kontak yang diduga terinfeksi virus corona dengan orang lain sebanyak mungkin.
Untuk diketahui, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus corona.
Sementara, beberapa pengobatan tradisional diberikan untuk kenyamanan dan meringankan gejala penyakit yang diidap pasien.
Menurut WHO, belum ada bukti bahwa obat-obatan yang ada saat ini dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
4. Bagaimana Mempersiapkan Diri untuk Karantina?
Masa karantina paling tidak selama 14 hari.
Sebelumnya diberitakan, beberapa negara mengeluarkan kebijakan untuk mengisolasi negaranya.
Di antaranya Wuhan, China yang merupakan episentrum penyebaran virus corona.
Wuhan melakukan isolasi dalam waktu yang tidak ditentukan dan telah berhasil menekan jumlah penyebaran virus.
Selanjutnya, Italia yang merupakan wilayah di luar China yang memiliki jumlah kasus terbesar.
Awalnya, Italia mengunci sejumlah 16 juta penduduk di wilayah Utara.
Sempat terjadi kericuhan di berbagai wilayah Italia, hingga akhirnya pemerintah berwenang memutuskan melakukan isolasi menyeluruh ke negara tersebut.
Kembali ke Al Jazeera, untuk diketahui, durasi penutupan atau isolasi tergantung pada keputusan pemerintah masing-masing.
Mengingat akan banyak orang di seluruh dunia akan terisolasi di rumah, ini langkah-langkah untuk mempersiapkan hal tersebut:
- Makanan tidak mudah rusak
Termasuk minuman kemasan, tak lupa siapkan saus, pasta, kacang-kacangan, beras, sereal, kerupuk, dan barang-barang kering: teh, gula, kopi.
- Alat medis dasar
Termasuk obat-obatan yang dijual bebas untuk meringankan gejala yang mungkin (virus corona).
Dalam kasus ringan, virus corona memiliki banyak kesamaan dengan gejala flu biasa.
Persiapkan pula obat-obatan untuk demam, dan batuk.
Penting juga menyimpan persediaan obat resep selama satu bulan.
- Alat kebersihan
Lebih lanjut, persediaan alat kebersihan yang diperlukan juga harus diperhatikan.
Mencakup sabun untuk mencuci tangan , mandi, mencuci dan untuk bersih-bersih rumah.
Tak lupa disinfektan untuk menjaga semuanya tetap bersih.
- Kegiatan
Juga penting untuk mempersiapkan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di dalam rumah.
Buku menarik untuk dibaca, olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah bisa menjadi pilihan,
5. Hindari Obat Antiinflamasi
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran angkat bicara melalui unggahan Twitter pada Sabtu (14/3/2020).
Ia mengatakan, untuk menghilangkan rasa sakit, sebaiknya mengonsumsi parasetamol.
Karena obat antiimfalamsi yang dijual bebas dapat memperburuk gejala virus corona.
"Konsumi obat antiimflamasi bisa memperburuk infeksi," kata Veran.
"Jika demam, minum parasetamol. Jika salah mengonsumsi obat antiimflamasi, minta saran dokter," tambah Veran.
Obat antiinfalamsi diketahui berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit menular cenderung mengurangi respons sistem kekebalan tubuh.
Baca: Ada Corona, Kantor Pajak Tutup hingga 5 April, Batas Lapor SPT Pribadi Mundur ke 30 April
Baca: Proses Virus Corona Menjangkit Tubuh Manusia, Paru-paru Target Utama!
Baca: Cek Di Sini Link Situs Pikobar, Pantau Peta Sebaran Kasus Corona atau Covid-19 di Jawa Barat
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)