TRIBUNNEWS.COM - 4 dari 6 laki-laki dieksekusi setelah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan pada mahasiswi 23 tahun dalam sebuah bus di New Delhi, India pada tahun 2012 lalu.
Kasus pemerkosaan tersebut menjadi sorotan dunia kala itu dan disebut-sebut sebagai kasus pemerkosaan paling kejam di India.
Dilansir CNN.com, Akshay Thakur, Mukesh Singh, Pawan Gupta dan Vinay Sharma dihukum gantung di penjara New Delhi, Jumat (20/3/2020).
Baca: Fakta Polisi Gadungan Peras & Perkosa Korban: Untuk Modal Nikah hingga Terinspirasi Reality Show
Hukuman mati itu baru dilaksanakan setelah keempatnya lebih dari 6 tahun terbukti melakukan pemerkosaan dan pembunuhan pada seorang gadis bernama Nirbhaya (bukan nama sebenarnya).
4 laki-laki tersebut dinyatakan bersalah pada tahun 2013.
Tetapi tiga dari mereka mengajukan banding atas hukuman mati mereka ke pengadilan tinggi India, Mahkamah Agung.
Semua permohonan ditolak, termasuk permohonan belas kasihan kepada Presiden India Ram Nath Kovind.
Kasus ini memicu kemarahan di seluruh India bahkan di dunia.
Para pengunjuk rasa menuntut keadilan bagi Nirbhaya, nama samaran yang diberikan kepada siswa yang berarti "tak kenal takut."
Para pengunjuk rasa menyerukan hukum yang lebih keras tentang kekerasan seksual di India.
Baca: India Tak Patuhi WHO Lakukan Tes Menyeluruh Cegah Covid-19
Berdasarkan angka resmi dari 2018, pemerkosaan terhadap seorang wanita dilaporkan terjadi setiap 16 menit.
Sementara laporan pemerkosaan sudah terlalu umum, tetapi eksekusi tahanan untuk semua jenis kejahatan di India termasuk jarang terjadi.
Pada tahun 2018, pengadilan mengadili 162 hukuman mati, jumlah tertinggi dalam hampir dua dekade, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Hukum Nasional di Delhi.
Namun, tidak ada eksekusi yang benar-benar dilakukan tahun itu, menurut Amnesty International.
Hanya segelintir orang yang dieksekusi selama 20 tahun terakhir, termasuk tiga teroris, serta Dhananjoy Chatterjee, yang dieksekusi pada 2004 karena pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis sekolah.
Baru-baru ini, Mahkamah Agung telah meringankan sejumlah hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.
Kronologi Insiden 8 Tahun Lalu
Sekitar jam 8:30 malam pada tanggal 16 Desember 2012, Nirbhaya dan kekasihnya naik bus sewaan setelah menonton film "Life of Pi" di bioskop Delhi.
Naik bus carter adalah hal yang umum di India yang menjemput penumpang tambahan di luar jam pulang kerja.
Saat bus sedang berjalan, gerombolan laki-laki mencuri barang-barang Nirbhaya dan kekasihnya.
Para lelaki itu memperkosa Nirbhaya dan memukuli kekasihnya.
Setelah itu, para pelaku melempar kedua korban yang tak berbusana dari pintu depan bus.
Mereka kemudian membersihkan bus dengan pakaian para korban, sebelum membakarnya dan membagi hasil "jarahan", termasuk dua ponsel, jam tangan, dan sepasang sepatu.
Nirbhaya meninggal dunia dua minggu setelah serangan itu.
Ia mengalami cedera serius pada tubuh dan otaknya.
Sebelum meninggal, Nirbhaya sempat membuat kesaksian kepada pihak berwenang tentang serangan yang dialaminya itu.
6 pelaku yang terlibat
Setelah insiden tersebut, polisi melacak 6 terduga tersangka, yang sudah saling mengenal satu sama lain.
Pelaku tertua ialah Ram Singh, sopir 34 tahun yang secara rutin mengemudikan busnya di sekitar tempat insiden terjadi.
Dia dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.
Namun ia tidak pernah dihukum karena diduga bunuh diri di penjara tak lama setelah persidangan dimulai.
Akan tetapi keluarganya mengklaim bahwa dia dibunuh, menurut laporan media.
Pelaku termuda baru berusia 17 tahun pada saat serangan dan yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum.
Ia dijatuhi hukuman tiga tahun di fasilitas pemasyarakatan remaja, dan dibebaskan pada tahun 2015.
Empat lainnya, yang berusia antara 19 dan 28 tahun pada saat serangan itu, dipenjara dan dijatuhi hukuman mati kurang dari setahun kemudian.
Mereka adalah pembersih bus Akshay Thakur, instruktur olahraga paruh waktu Vinay Sharma, penjual buah Pawan Gupta, dan adiknya, Ram Singh Mukesh Singh.
Dalam sebuah wawancara BBC 2015, Singh mengatakan, "seorang gadis yang baik tidak akan berkeliaran pada pukul sembilan malam."
Kasus Pemerkosaan di India
Masih dilansir CCN.com, pada tahun 2018, lebih dari 33.000 kasus dugaan pemerkosaan dilaporkan atau sekitar 91 kasus setiap hari, menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India.
Jumlah perkosaan yang dilaporkan telah meningkat sejak 2012.
Reformasi hukum dan hukuman yang lebih berat untuk pemerkosaan baru dicanangkan setelah kematian Nirbhaya.
Otoritas juga memperbarui hukum yang memungkinkan hukuman mati bagi pelaku perkosaan berantai.
Sebelumnya, hukuman maksimum untuk pemerkosaan adalah penjara seumur hidup.
Tapi pada tahun 2018, undang-undang tersebut diubah sehingga hukuman mati dapat dijatuhkan dalam kasus-kasus di mana korbannya adalah seorang gadis di bawah usia 12 tahun.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)