Beberapa peserta mengalami gejala sakit, tapi mereka tidak mengira itu adalah corona.
Pada prosesnya, banyak orang yang tanpa sadar membawa virus ke daerah yang disinggahi dan menjadi 'super spreader'.
"Selama penyelidikan, terungkap, lebih dari 3.000 orang berada di Markaz antara 10 Maret dan 15 Maret."
"Di antaranya hadir peserta warga negara asing dari Indonesia, Yordania, Yaman, Arab Saudi, Cina, Ukraina, Malaysia, Sri Lanka, Afghanistan, Bangladesh."
"Setelah lockdown, banyak dari mereka meninggalkan tempat itu, tetapi sekitar 1.600 orang terdampar di dalam gedung termasuk 200 warga negara asing," kata seorang pejabat kepolisian Delhi yang tidak mau disebutkan namanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)