Jim Brown sang menantu menyebut Lapschies "cukup tangguh," mengingat Lapschies telah melewati Flu Spanyol, Depresi Besar, Perang Dunia II, dan resesi besar lainnya.
Dilansir CBS News, Lapschies ditempatkan di Kepulauan Aleut selama Perang Dunia II, kata keluarganya.
Sekarang, keluarganya berpikir Lapschies adalah salah satu orang tertua yang sembuh dari virus corona.
"Senyumnya, kuharap kami bisa melihatnya, masker itu menutupi senyumnya tetapi senyumnya benar-benar menular," ucap salah satu dari enam cicitnya, Jamie Yutzie, mengatakan kepada KOIN.
Baca: Rekomendasi WHO: Semua Wajib Pakai Masker Saat Berada di Luar Rumah
Lapschies juga memiliki dua cucu dan lima cicit, yang tidak sabar untuk memeluknya lagi, lapor KOIN.
Keluarga juga berharap untuk bisa membawa Lapschies keluar sehingga dia bisa melihat sungai dan gunung lagi.
Keluarga Lapschies berterima kasih kepada staf di rumah veteran itu.
Di rumah veteran itu, ada 15 warga dinyatakan positif mengidap coronavirus, dan dua orang meninggal, menurut KOIN.
Keluarga Lapschies berkata kepada staf mereka tidak bisa meminta lebih banyak kebaikan lagi karena telah merawat Lapschies selama masa sulit itu.
"Kami berharap ini akan menginspirasi beberapa orang lain yang sedang mengalami ini," kata Brown.
"Kini kami benar-benar bersemangat dan menantikan ulang tahunnya yang ke-105."
Di pesta ulang tahunnya yang ke 104, KOIN News bertanya kepada Lapschies bagaimana perasaannya untuk mencapai tonggak sejarah itu.
"Cukup bagus. Aku berhasil," jawabnya.
Kisah Nenek Tertua Pasien Positif Corona di Inggris yang Berhasil Sembuh, Kini Dijuluki 'Supergran'
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, salah satu kisah inspiratif perjuangan melawan corona dialami oleh seorang nenek asal Inggris.