"Ketika kami mengetahui bahwa dia telah dites positif untuk corona dan pneumonia, ibu saya mengira itu saja," papar Basil.
Meski awalnya merasa tidak masalah, Joy sempat merasa khawatir.
Pihak rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mengisolasinya.
Setiap hari suhu tubuh Joy dimonitor, keluarga sama sekali tak bisa melihatnya.
“Mereka menahannya selama sembilan sampai sepuluh hari, memonitor suhunya dan merawatnya. Kami tidak dapat melihatnya."
"Setelah sembilan hari, dia tidak menjadi lebih buruk dan dia sangat riang gembira dan penuh energi."
"Mulai dari situ mereka (para medis) memutuskan lebih baik baginya untuk keluar dari lingkungan dari rumah sakit," lanjut Basil.
“Semua berkat dirinya sendiri. Dia melakukannya dengan sangat baik."
"Joy mengatakan setiap anggota staf brilian. Dia sama sekali tak menyalahkan perawatan," papar Basil.
Meski telah dinyatakan sembuh Joy sekarang masih menjalani karantina di rumah tinggalnya selama 14 hari.
Ia membutukan hal itu untuk memastikan dirinya tidak menularkan virus kepada orang lain.
Basil mengatakan betapa bahayanya virus corona.
Untuk itu tiap orang harus mentaati peraturan social distancing atau jarak sosial.
Basil mengaku cukup terkejut saat mengetahui neneknya terpapar corona.
Apalagi di lingkungan tempat tinggal Joy hanya ada sekitar 20 orang penduduk.
“Itu menempatkan dalam perspektif bagaimana virus ini menyebar."
"Saya tidak berpikir orang bisa dengan mudahnya terinfeksi," pungkas Basil.
Baca: Baru Sadar Risiko Covid-19, Donald Trump Sebut Salah Besar Bandingkan Virus Corona dengan Flu Biasa
Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Bunga)