TRIBUNNEWS.COM - Berumur panjang, pria ini berhasil lewati 3 masa mengerikan dalam hidupnya.
William "Bill" Lapschies adalah veteran pada Perang Dunia II, ia juga selamat dari Flu Spanyol yang menginfeksi hampir sepertiga penduduk bumi kala itu.
Kini, ia berhasil sembuh dari virus corona setelah sebelumnya dinyatakan positif.
Seperti yang dilansir oleh CBS News, William "Bill" Lapschies terpapar virus corona di rumah veteran Edward C. Allworth di Oregon, Amerika Serikat.
Baca: Bahas Corona, Ganjar Pranowo Ibaratkan Anjuran Mudik Layaknya Ibadah Puasa: Polisi Puasa Itu Tak Ada
Lapschies pertama kali menunjukkan gejala virus corona pada 5 Maret dan kemudian diisolasi di kamar terpisah.
Namun baru-baru ini, ia sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
Lapschies sembuh bersamaan dengan hari ulang tahunnya yang ke-104.
Rabu (1/4/2020) lalu, keluarga Lapschies memberi pesta kejutan pada Lapschies di rumah veterannya.
Karena pengunjung dilarang masuk, mereka menggelar pesta ulang tahun dengan gaya physical distancing di halaman luar.
Baca: Update Corona 6 April 2020: 40 Negara dengan Jumlah Kasus Terbanyak, Indonesia Berada di Urutan 38
Namun pesta seperti itu sebenarnya bukan yang diinginkan keluarga, ujar putri Lapschies, Carolee Brown.
"Dulu kami merayakan ulang tahunnya yang ke-101 dengan lebih dari 200 tamu," ujar Brown kepada KOIN News.
"Tapi kami sangat bergetar dia berhasil sembuh dan kami hanya ingin melakukan sesuatu untuknya."
Brown berkata ayahnya "sangat sangat sakit."
Bahkan dokter berkata Lapschies mungkin tak akan bisa melewatinya.
Jim Brown sang menantu menyebut Lapschies "cukup tangguh," mengingat Lapschies telah melewati Flu Spanyol, Depresi Besar, Perang Dunia II, dan resesi besar lainnya.
Dilansir CBS News, Lapschies ditempatkan di Kepulauan Aleut selama Perang Dunia II, kata keluarganya.
Sekarang, keluarganya berpikir Lapschies adalah salah satu orang tertua yang sembuh dari virus corona.
"Senyumnya, kuharap kami bisa melihatnya, masker itu menutupi senyumnya tetapi senyumnya benar-benar menular," ucap salah satu dari enam cicitnya, Jamie Yutzie, mengatakan kepada KOIN.
Baca: Rekomendasi WHO: Semua Wajib Pakai Masker Saat Berada di Luar Rumah
Lapschies juga memiliki dua cucu dan lima cicit, yang tidak sabar untuk memeluknya lagi, lapor KOIN.
Keluarga juga berharap untuk bisa membawa Lapschies keluar sehingga dia bisa melihat sungai dan gunung lagi.
Keluarga Lapschies berterima kasih kepada staf di rumah veteran itu.
Di rumah veteran itu, ada 15 warga dinyatakan positif mengidap coronavirus, dan dua orang meninggal, menurut KOIN.
Keluarga Lapschies berkata kepada staf mereka tidak bisa meminta lebih banyak kebaikan lagi karena telah merawat Lapschies selama masa sulit itu.
"Kami berharap ini akan menginspirasi beberapa orang lain yang sedang mengalami ini," kata Brown.
"Kini kami benar-benar bersemangat dan menantikan ulang tahunnya yang ke-105."
Di pesta ulang tahunnya yang ke 104, KOIN News bertanya kepada Lapschies bagaimana perasaannya untuk mencapai tonggak sejarah itu.
"Cukup bagus. Aku berhasil," jawabnya.
Kisah Nenek Tertua Pasien Positif Corona di Inggris yang Berhasil Sembuh, Kini Dijuluki 'Supergran'
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, salah satu kisah inspiratif perjuangan melawan corona dialami oleh seorang nenek asal Inggris.
Nenek itu bernama Joy (94), ia menjadi pasien virus corona tertua di Inggris yang berhasil sembuh.
Setelah sembilan hari mengkarantina diri di Rumah Sakit James Paget, Gorleston, Norfolk, Joy akhirnya diizinkan untuk pulang.
Joy bersyukur Nastioanl Health Service (NHS) menangani kasusnya dengan tepat.
Dilansir Metro, Joy tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya pada pihak-pihak yang menanganinya.
"Terima kasih atas perhatiannya," ungkap Joy.
Setelah berhasil sembuh dari virus mematikan itu, keluarga Joy sepakat menjulukinya dengan 'Supergran' sekaligus 'Miracle Lady'.
Ibu dari tiga anak itu pertama kali sakit pada 20 maret 2020.
Baca: Lockdown Corona di China, Kasus Perceraian dan Kekerasan Meningkat, Mengapa?
Baca: Cerita Dokter di Wuhan Saat Melawan Pandemi Global Covid-19, Kerap Menangis karena Menolak Pasien
Ketika mengalami sesak napas yang parah, Joy langsung menghubungi 111.
Kondisinya semakin buruk karena Joy juga mengalami demam tinggi.
Tak lama kemudian ambulans datang.
Joy dilarikan ke rumah sakit, di sana ia langsung menjalani tes.
Hasil tes menunjukkan Joy menderita pneumonia dan positif corona.
Salah satu cucu Joy, Toby Basil mengatakan awalnya mereka mengira ada infeksi dada atau radang paru-paru.
"Awalnya, itu diduga infeksi dada atau radang paru-paru karena cara gejala muncul dengan sendirinya."
"Ketika kami mengetahui bahwa dia telah dites positif untuk corona dan pneumonia, ibu saya mengira itu saja," papar Basil.
Meski awalnya merasa tidak masalah, Joy sempat merasa khawatir.
Pihak rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mengisolasinya.
Setiap hari suhu tubuh Joy dimonitor, keluarga sama sekali tak bisa melihatnya.
“Mereka menahannya selama sembilan sampai sepuluh hari, memonitor suhunya dan merawatnya. Kami tidak dapat melihatnya."
"Setelah sembilan hari, dia tidak menjadi lebih buruk dan dia sangat riang gembira dan penuh energi."
"Mulai dari situ mereka (para medis) memutuskan lebih baik baginya untuk keluar dari lingkungan dari rumah sakit," lanjut Basil.
“Semua berkat dirinya sendiri. Dia melakukannya dengan sangat baik."
"Joy mengatakan setiap anggota staf brilian. Dia sama sekali tak menyalahkan perawatan," papar Basil.
Meski telah dinyatakan sembuh Joy sekarang masih menjalani karantina di rumah tinggalnya selama 14 hari.
Ia membutukan hal itu untuk memastikan dirinya tidak menularkan virus kepada orang lain.
Basil mengatakan betapa bahayanya virus corona.
Untuk itu tiap orang harus mentaati peraturan social distancing atau jarak sosial.
Basil mengaku cukup terkejut saat mengetahui neneknya terpapar corona.
Apalagi di lingkungan tempat tinggal Joy hanya ada sekitar 20 orang penduduk.
“Itu menempatkan dalam perspektif bagaimana virus ini menyebar."
"Saya tidak berpikir orang bisa dengan mudahnya terinfeksi," pungkas Basil.
Baca: Baru Sadar Risiko Covid-19, Donald Trump Sebut Salah Besar Bandingkan Virus Corona dengan Flu Biasa
Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Bunga)