Alessandro meninggal dunia pada 19 Maret lalu, pukul 1.10 pagi waktu setempat.
Tepat 10 menit sebelum ambulans yang dipanggil Silvia beberapa jam sebelumnya datang.
Mengutip dari SCMP, Saat itu, dokter hanya memberi resep obat melalui saluran telepon yakni obat penghilang rasa sakit ringan dan antibiotik spektrum luas.
Silvia menganggap, sang ayah dibiarkan sekarat di rumah sendirian tanpa bantuan.
"Ayah saya dibiarkan mati sendirian, di rumah, tanpa bantuan."
"Kami ditinggalkan begitu saja. Tidak ada yang layak mendapatkan hal itu," kata Silvia.
Ternyata, apa yang dialami oleh Silvia bukan satu-satunya kasus.
Seorang dokter bernama Riccardo Munda yang bertugas di Selvino dan Nembro menyebut, kematian bisa dihindari jika orang-orang yang sekarat di rumah tersebut segera mendapat bantuan medis.
Akan tetapi, dokter dan tenaga medis tak cukup banyak untuk menangani lonjakan pasien dengan gejala-gejala covid-19.
Baca: Donald Trump Sebut Amerika Segera Masuki Titik Mengerikan Angka Kematian karena Virus Corona
Baca: Donald Trump Dituduh Bajak Kiriman Masker ke Eropa, Begini Dia Membantahnya
Sementara persediaan APD, dalam hal ini masker dan hazmat, tak cukup untuk melindungi tenaga medis dari infeksi.
Para tenaga medis dianjurkan untuk melakukan kunjungan yang benar-benar diperlukan.
Hingga saat ini, kasus corona dilaporkan terus meningkat.
Sebanyak 1.346.566 orang di seluruh dunia telah terinfeksi.
Angka kematian mencapai 74.697 sementara 278.95 orang berhasil sembuh.
Virus corona telah mewabah di 209 negara dan dua kapal internasional.
(Tribunnews.com/Miftah)