Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (10/4/2020) pagi menyampaikan permintaan maafnya atas ketidaknyamanan masyarakat dengan dikeluarkannya deklarasi darurat kesehatan di Jepang.
PM Shinzo Abe sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah bekerjasama dalam masa deklarasi darurat ini.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan terima kasih atas kerja sama masyarakat mengikuti anjuran pemerintah saat ini dan saya melihat saat malam sudah banyak berkurang masyarakat yang ada di luar," kata PM Shinzo Abe, Jumat (10/4/2020) pagi.
Baca: Legislator PKS Sarankan Pemerintah Beri Insentif Fiskal Hindari Gelombang PHK
Menurutnya, berbagai pihak telah melakukan upaya besar, seperti teleworking, untuk mengurangi peluang kontak dari orang ke orang.
"Bahkan di kota-kota saat malam, jumlah orang telah jauh berkurang. Saya kira, ada beberapa tempat di mana kita perlu mengambil langkah lain, jadi saya ingin meminta kerja sama anda untuk melindungi kehidupan satu sama lain," kata Shinzo Abe.
"Setidaknya 70 persen, 80 persen sebanyak mungkin dapat berkurang infeksi, dan hal itu tercapai jika kita mengurangi kontak dengan orang, kita bisa ke luar dari situasi darurat dalam satu bulan," harap Shinzo Abe.
Perdana Menteri Abe menyatakan bahwa ia telah setuju dengan Tokyo mengenai format dan fasilitas bisnis tertentu yang meminta kerja sama untuk cuti, dan lainnya.
Baca: HOAKS Kabar Hembusan Angin Wabah Corona hingga Larangan Keluar Rumah selama 3 Hari
"Semua bisa kita lakukan untuk menyatukan penyebaran infeksi sesuai dengan hukum dan peraturan. Ya, persis sama untuk keduanya, baik pusat dan Tokyo bahwa mudah-mudahan kita memiliki hari ketika kita dapat tertawa dan berbicara sesegera mungkin," ujar dia.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com