TRIBUNNEWS.COM - Pada 11 April 2015, untuk pertama kalinya sejak 50 tahun, Presiden Amerika Serikat dan Kuba saling bertemu.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Presiden Kuba, Raul Castro, bertemu sejak hubungan keduanya putus pada tahun 1961.
Presiden Kuba, Raul Castro adalah saudara dari pejuang revolusioner Kuba, Fidel Castro.
Sementara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama adalah presiden kulit hitam pertama di negeri paman sam.
Keduanya berjabat tangan dan saling menyatakan kesediaannya mengakhiri perseteruan diplomatik tingkat tinggi pada masa lalu. [1]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 10 April 1919: Pemimpin Revolusioner Meksiko, Emiliano Zapata Ditembak Mati
Sekilas Putusnya Hubungan Diplomatik
Hubungan Amerika Serikat dan Kuba sempat putus pada tahun 1961, saat Presiden AS saat itu, Dwight D. Eisenhower memutuskan hubungan diplomatik.
Pemutusan hubungan diplomatik dilakukan setelah revolusi yang dipimpin Castro berhasil menggulingkan seorang diktator yang didukung AS dan menempatkan kekuasaan baru dibawah afiliasi rival AS, yaitu Uni Soviet.