News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden AS, Donald Trump Tegas akan Hentikan Dana ke WHO, Organisasi Kesehatan Masih Bungkam

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Donald Trump

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan dia akan berhenti menyalurkan dana ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia menilai WHO telah gagal dalam tugasnya menganggapi wabah Covid-19.

Mengutip BBC, dia menuduh badan PBB itu salah mengatur dan menutupi penyebaran virus yang muncul di China itu. 

Baca: Opec + Berencana Pangkas Produksi Minyak 10 Juta Barel Per Hari, Trump Ingin Dua Kali Lipat

Baca: Donald Trump Ngamuk, Tuding Data Penelitian WHO Salah dan Pro China

Trump mengatakan WHO harus bertanggung jawab atas pandemi global ini.

Di lain sisi, PBB menanggapi Trump dengan menilai bahwa saat ini bukan waktunya memotong dana ke WHO.

Sejak awal virus SARS-CoV-2 mendarat di AS, Trump menerima banyak kecaman atas tanggapannya kepada pandemi ini.

Presiden ini berusaha menangkis semua kritik bertubi-tubi terkait tindakannya yang lamban dalam menghentikan penyebaran lebih luas dengan menunjukkan keputusan penutupan akses pelancong China pada Januari silam.

Dia menuduh WHO mengritik keputusan itu dan bersikap abu-abu kepada China.

"Saya mengarahkan pemerintahan saya untuk menghentikan pendanaan sementara dan meninjau peran Organisasi Kesehatan Dunia dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona," kata Trump di depan awak pers pada Selasa (14/4/2020) lalu.

Presiden AS Donald Trump Umumkan Darurat Nasional Virus Corona (Twitter Donald Trump)

Pihak WHO sendiri belum menanggapi penyataan Trump ini.

Namun Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres menghimbau masyarakat internasional harus bersatu dalam solidaritas demi menghentikan virus ini.

"Adalah keyakinan saya bahwa Organisasi Kesehatan Dunia harus didukung, karena sangat penting bagi upaya dunia untuk memenangkan perang melawan Covid-19," katanya.

WHO adalah badan PBB yang didirikan pada 1948 dan berkantor di Jenewa, Swiss.

Badan kesehatan ini bertanggung jawab pada kesehatan global atas 194 negara anggotanya.

Pendanaan badan ini berasal dari keanggotaan yang dikenal sebagai kontribusi yang dinilai dan dihitung berdasarkan kekayaan dan populasi serta kontribusi sukarela.

AS adalah penyandang dana tunggal terbesar kepada WHO, negara ini berkontribusi USD 400 juta atau sekira Rp 6 Triliun pada 2018-2019.

Sementara itu kontribusi China di tahun yang sama adalah hampir USD 76 juta atau sekita Rp 1 Triliun untuk kontribusi yang dinilai, dan USD 10 juta atau Rp 156 Miliar untuk pendanaan sukarela.

Baca: Rupiah Hari Ini Kembali Menguat di Rp 15.707 per Dolar Amerika Serikat, Berikut Kurs di 5 Bank Besar

Baca: Presiden Trump Sebut Dirinya yang Berkuasa Cabut Lockdown di Amerika, Bukan Gubernur Negara Bagian

Ini merupakan hasil tinjauan dari situs resmi WHO sendiri.

Beralih ke Trump, dia menyangsikan sikap WHO akhir-akhir ini.

"Dengan pecahnya pandemi Covid-19, kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kemurahan hati Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," kata presiden AS itu.

Trump menuduh WHO gagal menangani wabah dengan baik ketika pertama kali muncul di kota Wuhan.

"Seandainya WHO melaksanakan tugasnya dengan mengirim ahli ke China untuk meneliti situasi dan menyebut kurangnya transparansi China, wabah ini bisa tetap pada sumbernya dengan kematian yang sangat sedikit," ujarnya.

"Ini bisa menyelamatkan banyak nyawa dan terhindar dari kehancuran ekonomi. Sebaliknya WHO bersedia melihat nilai China dan membela tindakan pemerintahnya."

Namun wartawan Gedung Putih menunjukkan bahwa Trump sendiri pernah memuji tanggapan China pada wabah pada Januari silam.

Setelah itu, Trump membatasi perjalanan ke China pada akhir Januari.

Amerika Serikat per-Rabu (15/4/2020) ini sudah mengantongi 614.246 kasus infeksi Covid-19.

Jumlah kematian 26.064 dan tingkat kesembuhan sebesar 38.820.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini