TRIBUNNEWS.COM - Rachel Brummert, seorang pasien virus corona dari North Carolina terinfeksi virus corona.
Padahal, Brummert tinggal di rumah selama tiga minggu sebelum diagnosisnya keluar pada Kamis lalu.
"Ini adalah yang paling sakit yang pernah saya alami," ungkapnya kepada WCNC yang dikutip Tribunnews dari New York Post.
"Dan ini yang paling menakutkan yang pernah saya alami. Aku benar-benar ketakutan," katanya.
Baca: Fakta Unik Eternal Flame Falls, Air Terjun di New York yang Terkenal dengan Api Abadinya
Baca: Paramedis New York Sebut Covid-19 Lebih Buruk Dibanding Serangan 9/11
Kepada situs berita tersebut, Brummert yang menderita kelainan autoimun mengatakan, terakhir dia meninggalkan rumahnya untuk ke apotek pada pertengahan Maret 2020.
Karena memiliki kondisi atau penyakit lain, sebagai tindakan pencegahan, Brummert menjaga jarak dengan orang lain, termasuk suaminya.
Brummert dan sang suami tinggal di kamar terpisah selama menjalani isolasi.
Brummert: Saya Berpikir Sudah Melakukan Semuanya dengan Benar
Sebelumnya, mengutip dari The Sun, ketika menerima surat setiap beberapa hari, Brummert mengambilnya menggunakan sarung tangan.
Namun, pada satu waktu, seorang wanita yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 meninggalkan barang belanjaan di depan pintu Brummert.
Baca: Presiden AS, Donald Trump Tegas akan Hentikan Dana ke WHO, Organisasi Kesehatan Masih Bungkam
Baca: Presiden AS Donald Trump Bekukan Bantuan Dana Rp 7 Triliun untuk WHO
Brummert tidak memiliki atau melakukan kontak dengan wanita tersebut.
Ia mengambil tas belanjaan dari teras rumahnya tanpa sarung tangan.
"Saya benar-benar berpikir, saya melakukan semuanya dengan benar," katanya.
"Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," terangnya.
"Saya terkena flu. Ini bukan flu. Ini monster lain," kata Brummert.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)