TRIBUNNEWS.COM - Kim Yo Jong merupakan politisi Korea Utara yang lahir pada 26 September 1987.
Kim Yo Jong merupakan adik dari presiden Korea Utara, Kim Jong Un,
Keduanya dikatakan memiliki hubungan dekat.
Kim Yo Jong lahir dari pasangan Kim Jong il dan istrinya, Ko Yong Hui.
Dikutip dari Wikipedia.org, Senin (27/4/2020), Kim Yo Jong memiliki hubungan dekat dengan sang kakak, Kim Jong Un, karena keduanya pernah belajar bersama di Swiss dari 1996 hingga 2000.
Baca: Isu Kim Jong Un Meninggal: Sempat Ada Panic Buying, Diyakini Masih Hidup dan Tinggal di Wonsan
Baca: Situasi Pyongyang saat Kabar Kim Jong Un Meninggal Beredar, Terjadi Kepanikan
Kim Yo Jong merupakan anggota alternatif dari Politbiro (Biro Politik).
Selain itu, ia juga menjabat sebagai wakil direktur Propaganda and Agitation Department dari the Workers' Party of Korea (Partai Buruh Korea) (WPK).
Banyak sumber yang menempatkan Kim Yo Jong sebagai kandidat terkuat sebagai pengganti Kim Jong Un.
Dikutip dari Biography.com, Kim Yo Jong bergabung dengan Partai Buruh Korea (WPK) pada 2007.
Ia menjadi sekretaris untuk ayahnya, Kim Jong-il, hingga 2011.
Saat masa kecil, Kim Yo Jong menghabiskan tahun-tahun awalnya di kediaman sang ibu, di Ch'angkwang Hill di Pyongyang tengah, bersama dua kakak laki-lakinya.
Pada 1996, Kim Yo Jong dikirim ke Swiss untuk melanjutkan pendidikannya.
Dia menghadiri sekolah umum Liebefeld Hessgut dan kemudian bergabung dengan Kim Jong-un di sekolah umum Liebefeld-Steinholzli.
Keduanya terdaftar dengan nama samaran.
Baca: Media Korea Utara Laporkan Kegiatan Kim Jong Un Saat Kesehatannya Diakabarkan Memburuk
Baca: Pejabat Korea Selatan Pastikan Kim Jong Un Masih Hidup dan Sehat
Tidak ada yang diketahui tentang kegiatan Kim Yo Jong di tahun-tahun setelah dia kembali ke Korea Utara pada 2000 atau 2001.
Ada laporan ia lulus dari Universitas Kim Il-sung Pyongyang pada 2007 dengan gelar ilmu komputer.
Di bawah pemerintahan kakaknya, Kim Yo Jong, menjadi direktur pelaksana Komisi Pertahanan Nasional sebelum mendapatkan pengangkatannya di Departemen Propaganda dan Agitasi pada akhir 2014.
Dia menjadi anggota pengganti biro politik WPK tiga tahun kemudian, dan terpilih sebagai anggota Majelis Rakyat Tertinggi.
Kim Yo Jong terpilih sebagai perwakilan untuk distrik Killimgil dalam pemilihan parlemen 2019.
Dia mengeluarkan perintah pertamanya untuk semua unit perempuan Tentara Rakyat Korea pada akhir 2019.
Maret berikutnya, ia merilis pernyataan publik pertamanya untuk membela kebijakan, menghukum Korea Selatan atas keluhan mereka tentang Korea Utara.
Pada awal 2015, dilaporkan Kim Yo Jong menikah dengan Choe Song, putra dari letnan Kim Jong Un, Choe Ryong-hae.
Baca: Kim Yo Jong, Calon Terkuat Jika Kim Jong Un Benar Meninggal, Adik Perempuan yang Dinilai Lebih Kejam
Baca: Mengenal Sosok Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un, Sempat Dikeluarkan dari Biro Politik Partai
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, munculnya kabar Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un dalam kondisi koma hingga meninggal membuat Amerika Serikat dan China berlomba-lomba mencari kebenarannya.
Hingga saat ini, semua rumor yang ramai di media internasional itu masih belum dikonfirmasi pihak Korea Utara.
Sementara itu, Amerika Serikat memantau secara cermat situasi saat Tiongkok dikabarkan mengirim tim medis ke negara komunis itu, dikutip dari The Sun.
Intelijen AS berusaha keras mencari tahu kabar sebenarnya kondisi Kim Jong Un.
Hal ini dilakukan AS setelah Kim berminggu-minggu tidak muncul ke muka publik.
Wartawan dari China, Shijian Xingzou, mengklaim Kim sudah meninggal dunia.
Kabar itu dia dapatkan dari seorang sumber terpercaya.
Xingzou mengungkap kabar Kim di akun media sosial Weibo, yang memiliki 15 juta pengikut.
Xingzou juga diketahui merupakan milik keponakan satu diantara kementerian luar negeri di China.
Sementara itu media Jepang, Shukan Gendai, mengklaim Kim mencengkeram dadanya dan jatuh pingsan.
Seorang anggota rombongan Kim memberikan CPR dan melarikannya ke rumah sakit.
Namun, diktator itu sakit parah karena prosedur operasi yang tertunda atau gagal, berdasarkan kabar itu.
Laporan lain berasal Beijing mengatakan, ada kesalahan yang terjadi selama operasi jantung karena ahli bedah gemetar ketakutan.
Kim terakhir terlihat pada 11 April, di pertemuan Partai Buruh untuk membahas Covid-19.
Pada Selasa silam, Daily NK mengklaim Kim menjalani operasi jantung pada 12 April.
Sehingga dia tidak hadir dalam perayaan ulang tahun kakeknya sekaligus pendiri Korea Utara pada 15 April.
Rumor lain mengatakan, Kim Jong Un tinggal di mansion mewahnya di Wonsan karena penasihatnya terjangkit Covid-19.
Sebuah gambar satelit yang dirilis pengamat Korea Utara memperlihatkan kereta lapis baja pribadi Kim terparkir di sebelah mansion itu.
Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, pada Rabu lalu mengatakan, pemerintahan Trump sedang memantau dengan intens perihal kesehatan Kim.
Di lain pihak, Korea Selatan melaporkan tidak ada hal yang mencurigakan dari negara tetangganya itu.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Sejatinya ini bukan kali pertama Kim Jong Un diterpa rumor perihal kondisi kesehatannya.
Kim diyakini mengalami obesitas karena gaya hidupnya yang kurang sehat.
Badan intelijen mengklaim, Kim sangat suka berpesta.
Selain itu, dia pecandu alkohol dan perokok aktif.
Semua hal itu berdampak besar pada kesehatannya, hingga pernah muncul laporan ia mengalami diabetes.
Untuk urusan perut, selera makan Kim bisa dibilang mewah.
Dia sangat suka makan keju Swiss dan makanan berharga fantastis sambil minum 10 botol anggur dalam semalam.
Penguasa Korea Utara itu bahkan pernah menghilang lalu muncul menggunakan tongkat.
Sementara itu, terkait penyakit jantung, sebenarnya ini bisa disebut penyakit bawaan keluarga.
Sebab ayahnya Kim Jong Il dan sang kakek Kim Il Sung keduanya meninggal karena serangan jantung.
Namun Korea Utara sebenarnya sudah lama dikabarkan memiliki masalah malnutrisi atau kekurangan gizi.
Setidaknya sekitar 40 persen warga negara di sana harus menderita keadaan itu.
Diperkirakan satu dari lima anak yang lahir di bawah rezim diktator bertangan besi itu mengalami stunting.
Hingga saat ini, Korea Utara tetap bungkam dengan rumor yang terus bergulir ini.
Kemungkinan dunia tidak akan tahu kebenarannya hingga TV pemerintah mengumumkan kondisi Kim Jong Un.
(Tribunnews.com/ Fajar/ Ika Nur Cahyani)