Voting pada kementerian minyak dan asing ditunda karena partai-partai tidak menyepakati kandidat.
Mereka menolak pilihan perdana menteri untuk keadilan, pertanian, dan perdagangan.
"Keamanan, stabilitas dan berkembangnya Irak adalah jalan kita," tulis Kadhimi di akun Twitter-nya setelah parlemen memilih kabinetnya.
Di awal masa jabatannya, Kadhimi dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang sudah menjangkiti wilayahnya.
Dia mengatakan akan membuat rencana penanganan virus corona sebagai priorotas.
Menurut Guardian, di Irak sudah ada lebih dari 2.000 kasus infeksi dan 100 lebih kematian.
Kadhimi juga akan meminta pertanggungawaban oknum yang telah membunuh pengunjuk rasa selama kerusuhan anti pemerintah beberapa bulan lalu.
Pemerintah Kadhimi harus berurusan dengan krisis ekonomi yang akan datang karena dipicu pandemi corona.
Krisis inilah yang menyebabkan sumber utama pendapatan Irak, minyak, anjlok.
AS Serang Jenderal Top Iran
Sebelumnya, Amerika Serikat membunuh jenderal top Iran Qassem Suleimani dan sekutu dekatnya, pemimpin paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak di sebelah bandara internasional Baghdad pada Januari silam.
Iran menanggapi dengan serangan rudal langsung pertamanya terhadap pasukan AS di sebuah pangkalan di Irak barat beberapa hari kemudian.
Tidak ada korban jiwa dalam peluncuran rudal tersebut.
Washington menuduh kelompok paramiliter yang didukung oleh Teheran melakukan serangkaian serangan roket ke pangkalan-pangkalan lain dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satunya menewaskan tiga tentara dalam koalisi militer pimpinan AS yang berbasis di Irak.
Roket secara teratur ditembakkan di dekat kedutaan besar AS di Baghdad.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)