News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pandemi Corona Memaksa Polandia Tunda Pemilihan Presiden Tahun Ini

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Polandia dan Ukraina saat merayakan tradisi perang air dalam momen Senin Paskah.

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin partai yang memerintah Polandia dan mitra dalam koalisi pemerintahan sepakat menunda pemilihan presiden yang sejatinya digelar pada Minggu (10/5/2020).

Belum jelas sampai kapan agenda nasional ini akan ditunda.

Jaroslaw Kaczynski, kepala partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa dan Jaroslaw Gowin, pemimpin partai kecil dalam koalisi konservatif, mengumumkan dalam pernyataan bersama bahwa mereka telah sepakat untuk membatalkan pemungutan suara pada Minggu dan menetapkan tanggal baru.

Dikutip dari Al Jazeera, keputusan penundaan pemilu pada Minggu ini ditetapkan pada Rabu (5/5/2020) lalu mengingat kondisi pandemi Covid-19. 

Baca: Terkena Kebijakan Lockdown, Tiga KBRI di Eropa Bantu Kepulangan 18 WNI dari Polandia

Baca: 18 WNI di Polandia Lewati Perjalanan Darat Hampir 10 Jam Menuju Belanda Sebelum Kembali ke Indonesia

Mereka menyebut, keputusan ini adalah solusi yang akan menjamin Polandia berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan demokratis.

Padahal momen ini disinyalir akan menjadi pemilihan presiden pertama di Eropa yang terjadi di tengah tekanan wabah.

Menyusul penundaan pemungutan suara, kandidat oposisi meminta pemerintah segera menjadwalkan ulang tanggal pemungutan suara.

Sebenarnya sudah ada alternatif yang diajukan pihak partai petahana agar pemungutan suara tetap berjalan pada Minggu (10/5/2020).

Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa telah bertekad untuk beralih ke pemungutan suara lewat pos.

Menurut pihaknya, itu adalah pilihan yang aman selama pandemi.

Namun pertempuran sengit antara partai pemerintah konservatif dan lawan-lawan politiknya membuat mereka tidak menyetujui alternatif tersebut.

Perubahan dalam metode pemilihan suara membutuhkan persetujuan parlemen dan juga melawan undang-undang yang ada.

Selain itu hanya ada sedikit waktu untuk mengatur surat suara untuk lebih dari 30 juta warga.

Lagipula banyak warga Polandia menyuarakan keprihatinan tentang pemungutan suara semacam itu.

Menurut mereka, pemungutan suara akan dilakukan dalam waktu singkat dan mungkin tidak memenuhi standar demokratis yang adil.

Sejatinya, tanggal 10 Mei sudah ditetapkan menjadi hari pemungutan suara sejak beberapa bulan yang lalu.

Tetapi pandemi corona dan penguncian yang dilakukan pemerintah membuat persiapan menjadi kacau.

Kebuntuan Politik di Polandia

Ketidaksetujuan antara Kaczynski dan Gowin juga menciptakan jalan buntu yang mengancam menyebabkan krisis politik yang lebih besar.

Mereka berencana agar Mahkamah Agung menyatakan penundaan pemilu setelah Minggu ini.

Kemudian Ketua Parlemen, Elzbieta Witek akan mengumumkan pemilihan presiden baru yang akan diadakan pada tanggal pertama yang mungkin.

Namun mereka tidak menjelaskan kapan itu mungkin terjadi.

Di bawah garis waktu yang ditentukan secara konstitusional, tanggal terakhir yang memungkinkan untuk pemilihan presiden pada 2020 adalah pada 23 Mei.

Tetapi mereka mengatakan mereka akan mengubah undang-undang yang mengatur pemilihan pada tahun 2020.

Sehingga memungkinkan untuk menyarankan tanggal alternatif.

Pemungutan suara juga akan bisa dilakukan dengan pemungutan suara pos.

Sebelumnya, Partai Hukum dan Keadilan mendukung upaya pemilihan ulang Presiden Andrzej Duda, yang masa jabatan lima tahun akan berakhir pada 6 Agustus.

Baca: 262 Warga Polandia di Bali Dijemput Pesawat Charter Boeing 787 Pulang ke Kampung Mereka

Baca: Nama Egy Maulana Vikri Kian Harum di Polandia, Sang Pelatih Ikut Buka Suara

Duda memimpin dalam jajak pendapat, jauh di depan sembilan kandidat lainnya.

Adam Bielan, juru bicara kampanye untuk Duda, mengatakan kepada penyiar swasta TVN24 bahwa ia mengharapkan pemilihan baru akan diadakan pada akhir Juni atau awal Juli.

Politisi lain mengatakan pemilu bisa diadakan pada akhir Juli sebelum masa jabatan Duda berakhir.

Partai Hukum dan Keadilan mengusulkan pemungutan suara lewat pos pada minggu lalu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini