TRIBUNNEWS.COM - Berikut kumpulan poster imbauan pakai masker dari pemerintah kepada masyarakat saat pandemi Flu Spanyol tahun 1918 lalu.
Kebanyakan poster memakai model laki-laki untuk alasan tertentu.
Saat flu Spanyol melanda Amerika Serikat pada 1918-1919, masker wajah ada di mana-mana untuk membantu mencegah penyebaran penyakit, seperti yang kita alami saat ini selama pandemi virus corona.
Namun, pada 1918 lalu, banyak yang menolak untuk memakai masker.
Banyak orang saat itu mengatakan, aturan penggunaan masker yang diamanatkan pemerintah melanggar kebebasan sipil mereka.
Baca: Sri Mulyani Bandingkan Corona dengan Flu Spanyol yang Menewaskan 2 Juta Orang
"Liga Anti-Masker" bahkan dibentuk di San Francisco untuk memprotes undang-undang tersebut.
Dalam hal ini, laki-laki ternyata lebih perlu dibujuk untuk mengenakan masker daripada perempuan.
Sebab, banyak pria menghubungkan masker dengan feminitas.
Kebiasaan buruk seperti meludah, batuk yang tidak hati-hati, dan tidak menjaga kebersihan membuat pria dijadikan faktor sulitnya memutus mata rantai penyebaran virus.
Data itu didapat dari laporan 2010 yang diterbitkan di US National Library of Medicine.
Baca: Nenek 102 Tahun Lahir saat Wabah Flu Spanyol, Sempat Keguguran dan Kanker, Kini Sembuh dari Corona
Karena itu, pemerintah serta pemimpin kesehatan masyarakat mengganti nama "kebersihan pribadi" dengan "patriotisme dan tugas" untuk mendorong pria agar mengenakan masker.
"Pandemi influenza menawarkan momen pengajaran di mana resistensi maskulin di mana aturan kebersihan yang terkait dengan wanita dapat digantikan dengan bentuk kesehatan yang lebih modern dan jantan, penuh disiplin, patriotisme, serta tanggung jawab pribadi," tulis laporan tersebut.
Banyak iklan dan pesan kesehatan masyarakat selama pandemi 1918 yang bertujuan mendorong masyarakat untuk mempraktikkan kebersihan.
Model yang digunakan sebagai poster pun kebanyakan laki-laki.
Berikut contoh poster-poster saat masa pandemi Flu Spanyol dulu, seperti yang dilansir Business Insider.
1. Flu Spanyol tahun 1918 adalah satu pandemi terburuk sepanjang sejarah, yang menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia.
2. Salah satu tindakan pencegahan yang diambil untuk memutus penyebarannya di AS adalah dengan mengenakan masker, atau setidaknya menutup mulut dengan sapu tangan untuk mencegah penyakit itu ditularkan.
3. Wabah flu Spanyol bertepatan dengan Perang Dunia I.
Prajurit laki-laki AS yang baru pulang dari Eropa, menyebarkan penyakit ke kampung halaman mereka.
Iklan kesehatan masyarakat yang berpusat pada laki-laki kemudian menjadi cerminan dari pengalaman prajurit laki-laki selama periode perang itu.
4. Laki-laki juga ditampilkan dalam poster yang menyerukan seruan berhenti meludah.
Meludah membuatnya penularan penyakit jadi lebih mudah.
Menurut laporan PMC NCBI, "penjahat kesehatan masyarakat" selama pandemi influenza itu digambarkan secara visual dengan pria yang berperilaku buruk, seperti batuk, meludah, dan bersin sembarangan.
Namun ada pula beberapa poster kesehatan masyarakat yang menggambarkan perempuan dan bukan laki-laki.
5. Diyakini kuat, laki-laki memandang masker sebagai ancaman kejantanan mereka.
6. Anak laki-laki dan serta pria dewasa juga dipandang sebagai "mata rantai lemah dalam disiplin higienis" selama periode antar perang tahun 1918 hingga 1930-an, menurut laporan itu.
Menurut laporan itu, beberapa pemimpin kesehatan masyarakat merasa, metode mendidik "pria dan anak laki-laki modern" pada waktu itu terlalu kuno.
Jadi untuk membantu membujuk anggota populasi pria untuk melakukan bagian mereka dalam mengendalikan penyakit, para pejabat bertujuan untuk memperkenalkan "gaya pendidikan kesehatan yang lebih jantan," biasanya dengan mendorong patriotisme dan terlibat dalam tugas kewarganegaraan.
Baca: 30 Poster Corona, Berisi Bahan Edukasi Covid-19, Bisa Dibagikan Lewat FB, WA, & Twitter
7. Satu klip surat kabar di Oregon berbunyi:
"Kami mengimbau patriotisme sipil Anda untuk bekerja sama dengan kami untuk memberantas Influenza Spanyol di Portland dengan mengenakan masker."
8. Poster lain lebih sederhana, seperti kartun yang menggambarkan interaksi antara dua anak laki-laki, dengan satu anak bangga mengacungkan "sapu tangan besar" yang dibuat oleh ibunya.
9. Adapun efektivitas memakai masker kain selama pandemi 1918, para ahli berdebat apakah masker itu bisa membantu dalam memerangi penyebaran influenza.
Selama pandemi virus corona 2020, Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan pemakaian masker atau penutup wajah.
Tetapi faktor yang paling berperan dalam keberhasilan memberantas pandemi 1918 dan 1919 adalah melakukan langkah-langkah social distancing.
Social distancing perlu melibatkan semua orang untuk melakukan bagian mereka masing-masing dan melakukan tanggung jawab individu seperti menjaga kesehatan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)