News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

3 Provinsi di China yang Berbatasan dengan Rusia & Korea Utara Dilanda Gelombang Kedua Wabah Corona

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.

TRIBUNNEWS.COM - Infeksi Covid-19 yang terlacak di sebuah kota kecil dekat perbatasan Rusia dan beberapa kasus baru di Wuhan memicu kekhawatiran akan gelombang dua wabah di China.

Minggu lalu, pemerintah China memutuskan Kota Shulan menjadi wilayah status resiko tinggi virus.

Dikutip dari Guardian, kota kecil ini diketahui berada di dekat perbatasan Rusia dan Korea Utara. 

Baca: Insiden Bentrokan di Perbatasan China-India, Lukai 11 Tentara dari Kedua Negara

Baca: Amerika Serikat Sebut Peretas China Coba Curi Dokumen Penelitian Vaksin Covid-19

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Status itu dinyatakan setelah ada sejumlah infeksi lokal terjadi di sana dan terhubung dengan seorang wanita yang tidak punya riwayat ke luar negeri.

Hal tersebut terjadi seminggu setelah pemerintah pusat menyatakan, China beresiko rendah hingga sedang atas infeksi corona.

Namun pada Minggu lalu, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 17 infeksi baru.

Ini menjadi penambahan kasus tertinggi dalam hampir dua minggu.

Lima kasus infeksi lokal berada di tiga provinsi yang berbatasan langsung dengan Rusia maupun Korea Utara.

Antara lain tiga kasus di Provinsi Jilin, dan dua lainnya di Heilongjiang, dan Liaoning.

Semua kasus infeksi lokal baru Jilin ada di Kota Shulan.

Termasuk seorang wanita berusia 28 tahun, seorang pria berusia 45 tahun, dan seorang pria berusia 56 tahun.

Sehingga totalnya di sana ada  12 orang terinfeksi.

Media pemerintah China, CGTN mengatakan, pihak berwenang telah memerintahkan penutupan sementara semua tempat umum di Shulan.

Termasuk fasilitas olahraga, bioskop dan perpustakaan, dan semua penduduk diimbau tinggal di rumah kecuali ada kebutuhan mendesak.

Siswa di tahun terakhir sekolah menengah atau menengah atas akan kembali belajar online.

Tidak ada taksi yang boleh meninggalkan kota dan semua transportasi umum telah ditangguhkan.

Kendati demikian, awal mula infeksi di Shulan masih menjadi misteri.

Komisi kesehatan Provinsi Jilin mengatakan, penularan Covid-19 berasal dari seorang wanita berusia 45 tahun yang tidak memiliki riwayat tinggal atau bepergian di luar provinsi.

Bahkan wanita tersebut tidak memiliki riwayat kontak dengan orang dari luar negeri atau provinsi utama yang terdampak pandemi secara parah.

Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul. (STR / AFP)

Dalam beberapa pekan terakhir, China menutup perbatasan dan melakukan pembatasan sosial di wilayah yang berbatasan dengan Rusia.

Salah satunya adalah Suifenhe, yang terletak di sebelah timur Provinsi Heilongjiang.

Hal tersebut dilakukan setelah beberapa orang yang kembali ke China melalui perbatasan didiagnosa positif corona.

Menurut akun WeChat pemerintah setempat, pada 2 Mei otoritas kesehatan Shulan mengatakan, dalam tiga minggu terakhir April, 308 warga Shulan kembali dari Rusia melalui pelabuhan Suifenhe dan Manzhouli.

Sebanyak delapan orang dikarantina di rumah sakit penyakit menular Jilin dan 300 lainnya diisolasi di kota Shulan.

Sementara itu, di Wuhan terdapat lima kasus infeksi baru setelah sebulan bebas wabah.

Sebanyak 17 kasus infeksi baru di China mayoritas berasal dari transmisi lokal, tertinggi dalam hampir dua minggu.

Baca: Amerika Serikat Sebut Peretas China Coba Curi Dokumen Penelitian Vaksin Covid-19

Baca: FBI: Peretas China Berniat Curi Penelitian tentang Vaksin Covid-19

Fakta ini membuat publik China khawatir dengan adanya gelombang kedua wabah.

"Kami masih perlu mengambil tindakan perlindungan, lima kasus benar-benar mengerikan," tulis seorang pengguna di Weibo.

"Sebelum (sekarang) hampir tidak ada kasus dari asimptomatik ke diagnosis yang dikonfirmasi di provinsi Hubei," tulis yang lain.

"Pemerintah harus menanggapi masalah sosial secara tepat waktu," tambahnya.

"Saya merasa sedikit rileks dan sekarang mulai lagi, dan saya mulai panik lagi. Ayo, Wuhan," kata netizen lainnya.

China telah melaporkan total 82.918 kasus dan jumlah kematian 4.633.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini