TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Sumo Jepang (JSA) mengonfirmasi seorang pesumo berusia 28 tahun meninggal setelah terinfeksi virus corona.
Pesumo itu menjadi korban pertama di olahraga kuno itu karena pandemi Covid-19.
Shobushi, yang nama aslinya adalah Kiyotaka Suetake, meninggal karena kegagalan organ dalam akibat virus corona, dilaporkan BBC Rabu (13/5/2020).
Dilaporkan Kyodo News, pesumo 28 tahun itu positif saat dites pada 10 April, dan segera mendapatkan perawatan intensif begitu kondisinya memburuk.
Ketua JSA Hakkaku mengatakan, dia bisa membayangkan bagaimana pegulat 28 tahun itu berjuang melawan virus mematikan tersebut selama sebulan.
"Tapi seperti pesumo Jepang, dia bertahan dan melawannya dengan gagah berani. Saya hanya ingin dia beristirahat dengan damai," kata Hakkaku.
Yomiuri Shimbun melaporkan, JSA berencana menggelar pemeriksaan antibodi terhadap 1.000 anggotanya, menjadi yang terbesar di dunia olahraga Negeri "Sakura".
April lalu, induk sumo itu mengumumkan bahwa lima pesumo dan seorang stablemaster (pelatih) terpapar virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.
" Pesumo yang menakjubkan"
Shobushi pertama menderita demam 38 derajat Celsius pada 4 April. Pelatihnya mengungkapkan mereka sempat kesulitan mendapatkan rumah sakit untuk merawatnya.
Awalnya, dia dilarikan ke rumah sakit di Tokyo pada 8 April setelah demamnya tak kunjung menurun.
Dari situ, Shobushi mulai muntah darah. Pada pemeriksaan pertama, dia negatif.
Namun, kondisinya yang terus memburuk mengharuskan pegulat muda itu dirujuk ke rumah sakit lain.
Pada 10 April, dari tes kedua diketahui dia positif virus corona.