News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabur dari Jepang, Eks Bos Nissan Disebut Sogok Eksekutif Maskapai Penerbangan Rp 4,5 Miliar

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Carlos Ghosn (65), mantan Chairman Nissan Jepang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tersangka Carlos Ghosn (66), mantan bos Nissan Motor Co. disebut melakukan penyogokan terhadap eksekutif perusahaan penerbangan sebesar 33 juta Yen atau sekitar Rp 4,5 miliar lebih.

Carlos Ghosn disebut melakukan penyogokan itu untuk bisa membawanya melarikan diri ke luar Jepang.

Diketahui, Carlos Ghosn melarikan diri ke Lebanon Timur pada akhir Desember 2019 lalu.

"Ada pengiriman uang yang mencurigakan diketahui sebesar 33 juta yen kepada seorang eksekutif Airlines yang membawa kabur Ghosn akhir Desember lalu," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (23/5/2020).

Baca: Truk Pengangkut BBM Meledak di SPBU Grobogan, Sopir Sampai Terpental dan Alami Luka Bakar

Carole Nahas. (Istimewa)
Mantan Ketua Umum Ghosn kabur dari Tokyo, naik Shinkansen ke Osaka, lalu dari Osaka menuju Turki dan akhirnya ke Lebanon akhir Desember tahun lalu.

Perjalanan dengan menggunakan jet pribadi perusahaan penerbangan sipil Turki "MNG Jet" pada akhir Desember tahun lalu dengan jaminan uang 33 juta yen tersebut.

Jaksa penuntut Turki telah menuntut tujuh orang bulan Mei ini, termasuk eksekutif dan pilot maskapai itu serta dua pramugarinya, karena terlibat dalam pelarian mantan presiden Carlos Ghosn.

Menurut isi dakwaan pengadilan Turki, rekening bank eksekutif Airlines tersebut memiliki 11 transaksi pengiriman uang mencurigakan senilai 33 juta yen antara Oktober dan Desember 2020 sebelum kasus tersebut muncul.

Rumah Carlos Ghosn di Minatoku Tokyo yang digeledah pihak kejaksaan Jepang, Kamis (2/1/2020). (Foto Asahi)

Baca: Pasien Positif Covid-19 Diizinkan Pulang untuk Melayat, Di Tengah Jalan Disuruh Putar Balik

Eksekutif mengklaim telah menjadi korban dari eksodus mantan Presiden Ghosn, serta mengancam akan melukai keluarganya jika dia tidak bekerja sama dan mengklaim bahwa dia juga adalah korban.

Dalam persidangan yang akan dimulai pada bulan Juli 2020, penyelidikan masih terus dilakukan terkait alur transaksi uang itu.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini