TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Seluruh umat Islam yang ada di dunia merayakan Idulfitri 1441 Hijriyah.
Tak terkecuali para militan dari kelompok Taliban di Afganistan.
Baca: AS Tambah Daftar Blacklist Perusahaan China yang Diduga Terlibat Penindasan Minoritas Uighur
Dalam merayakan hari kemenangan ini, kelompok Taliban mengumumkan pihaknya sepakat melakukan gencatan senjata dengan pemerintah Afganistan.
Kesepakatan tersebut berlaku selama tiga hari sejak Idulfitri dimulai.
Melansir Kompas.com, kesepakatan menahan diri tak melakukan tembak menembak itu mulai dilaksanakan pada hari ini, Minggu (24/5/2020).
Seperti diketahui, terjadi peningkatan serangan dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Ashraf Ghani menyatakan, pihaknya menghormati gencatan senjata itu, dan meminta pasukan Afghanistan untuk menerapkannya juga.
Banyak pihak mendambakan, perjanjian berdurasi tiga hari itu akan berbuntut kepada pengurangan kekerasan dalam jangka panjang.
Dilaporkan BBC Sabtu (24/5/2020), Taliban sempat mengumumkan tiga hari gencatan senjata pada Idulfitri tahun 2018, namun tak diperpanjang.
"Jangan melakukan serangan terhadap musuh. Namun jika musuh menyerang, pertahankan diri kalian," ujar juru bicara kelompok itu, Zabihullah Mujahid.
Dia menambahkan, perjanjian itu hanya mereka terapkan untuk Idul Fitri, yang merupakan hari perayaan selepas bulan suci Ramadhan.
"Saya menyambut pengumuman itu. Saya telah menginstruksikan militer untuk mematuhinya dan mempertahankan diri jika diserang," ujar Ghani di Twitter.
Bagaimana gambaran besarnya?
Warga Afghanistan dan pengamat internasional berharap adanya pengurangan konflik.
Apalagi, Taliban meneken perjanjian penarikan pasukan dengan AS.
Namun, perundingan mereka terhenti di masalah pertukaran tahanan, dengan serangan ke pasukan pemerintah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Serangan terhadap bangsal ibu dan anak di rumah sakit Kabul, pada awal Mei ini, menjadi insiden terakhir yang menimbulkan kecaman banyak pihak.
Meski kelompok pemberontak itu membantahnya.
Ghani sudah menginstruksikan agar operasi militer dilanjutkan terhadap mereka dan milisi lain.
Baca: Pasien Virus Corona Ancam Bunuh Diri hingga Dokter dan Tenaga Medis Dimarahi Sampai Diintimidasi
Presiden Ghani menuding, kelompok milisi berulang kali mengabaikan seruan yang dilayangkan banyak pihak untuk mengurangi aksi fatal mereka.
April lalu, Taliban menolak seruan Kabul agar tak tembak menembak selama Ramadhan, yang mereka anggap "tak rasional" sebelum melancarkan serangan lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Taliban dan Pemerintah Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata Saat Idul Fitri