TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal induk China akan dikerahkan pada Agustus 2020 mendatang di dekat perairan Taiwan.
Sebuah laporan mengatakan kapal-kapal ini akan melakukan serangkaian latihan militer di sana.
Dikutip dari UPI berdasarkan laporan Global Times dan media lainnya, kapal induk Liaoning dan Shandong akan dikerahkan bersama di Teluk Bohai di Laut Kuning.
Kedua unit milik angkatan militer ini akan melakukan latihan kesiapan tempur.
Khususnya melakukan simulasi serangan di masa depan terhadap Dongsha Taiwan atau Kepulauan Pratas.
Pulau-pulau tersebut terdiri dari tiga atol yang dikendalikan oleh Taiwan.
Baca: Sengketa Laut China Selatan AS-China Memanas, Tuduhan Perihal Corona Dilancarkan AS
Baca: China-AS Perang Dingin, Eks Komandan NATO Beberkan Potensi Besar di Laut China Selatan
China berkali-kali mengklaim Laut China Selatan sebagai teritorinya meskipun ada persaingan klaim dari negara-negara di kawasan itu.
"Amerika Serikat memiliki minat yang kuat untuk mencegah China dari menegaskan kontrol atas Laut China Selatan," ungkap sebuah laporan oleh organisasi non-pemerintah Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
"Mempertahankan akses bebas dan terbuka ke jalur air ini tidak hanya penting karena alasan ekonomi, tetapi juga untuk menegakkan norma global kebebasan navigasi," kata laporan itu.
"Amerika Serikat juga berisiko ditarik ke dalam konflik militer dengan China di wilayah ini sebagai akibat dari kewajiban perjanjian pertahanan AS untuk setidaknya satu dari penuntut ke wilayah yang diperebutkan, Filipina," imbuhnya.
Laporan itu menegaskan risiko konfrontasi militer di Laut China Selatan yang melibatkan AS dan China bisa meningkat secara signifikan dalam 18 bulan ke depan.
Kapal induk China telah melakukan pelatihan kesiapan tempur di Laut Kuning pada Mei.
Unit ini juga telah melakukan perjalanan ke seluruh pantai Asia dalam beberapa bulan terakhir.
Pengamat militer, Chi Le-yi yang berbasis di Taipei, mengatakan negara-negara di Laut China Selatan mengintensifkan latihan laut dan udara dengan maksud memiliterisasi wilayah itu.
"Latihan pendaratan adalah bagian dari pelatihan reguler angkatan laut PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dalam mencapai rencana Beijing untuk membawa Laut China Selatan di bawah kendalinya," kata Le-yi.
"Sebuah latihan pendaratan dapat dilihat sebagai persiapan untuk serangan terhadap Taiwan."
"Tetapi lebih terkait dengan PLA membangun sistem tempurnya untuk setiap kemungkinan konflik di Laut China Selatan," jelasnya.
Belum ada pengumuman resmi dari Tiongkok tentang rencana latihan ini.
Namun, Taiwan merasa khawatir sama halnya dengan negara-negara di sekitar Laut China Selatan, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Australia.
AS Kirim Pembom Angkatan Udara ke Laut China Selatan
Dua pembom Lancer B-1B Angkatan Udara terbang di atas Laut China Selatan pada Selasa lalu, dikutip dari Stars Stripes.
Para pesawat pembom yang dikerahkan ke Guam ini membawa misi untuk mendemonstrasikan kekuatan Angkatan Udara AS, sebagaimana dikatakan Twitter Angkatan Udara pada Rabu (27/5/2020).
Lancers berasal dari Skuadron Bom Ekspedisi ke-9 di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas.
Baca: China dan AS Sama-sama Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III
Baca: Iming-iming untuk Industri Jepang dan AS yang Bersedia Relokasi Pabrik dari China ke Indonesia
Ini adalah kali kedua pesawat pembom Lancer terbang di kawasan Laut China Selatan.
Sebelumnya pada 29 April lalu dua Lancers muncul di Laut China Selatan selama perjalanan 32 jam dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota.
Di sisi lain, Beijing menganggap penerbangan ini terlalu berlebihan dan provokatif.
Pihaknya menyalahkan Amerika Serikat karena ketegangan antara kedua negara ini sedang meningkat.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)