Sebelumnya, jurnal medis Lancet pada 22 Mei 2020 kemarin melaporkan, tingkat kematian di berbagai negara meningkat.
Selain itu, frekuensi detak jantung tidak teratur yang meningkat pada pasien yang diberi hidroksiklorokuin.
Sebagai catatan, studi pengamatan itu dilakukan pada hampir 100.000 pasien.
Mengutip dari CBS News, Menteri kesehatan Prancis menanggapi temuan itu.
Baca: VIRAL Pintu Kamar RS Pasien Covid-19 Dirantai, Dokter Tak Pernah Masuk, Ini Klarifikasi Pihak RS
Baca: Prancis Larang Penggunaan Hidroksiklorokuin, Obat yang Diklaim Trump Sembuhkan Covid-19
Pada hari berikutnya, dia meminta Dewan Tinggi Kesehatan Masyarakat Prancis (HCSP) untuk meninjau kembali situasinya, dan merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan obat.
Rusia Tak Akan Larang Hidroksiklorokuin, Obat yang Dikonsumsi Trump, untuk Obati Covid-19
Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan tidak akan melarang hidroksiklorokuin (HCQ).
Sebagaimana diketahui, sebagian orang menganggap hidroksiklorokuin berpotensi berbahaya.
Sebelumnya, hidroksiklorokuin dipuji oleh Presiden AS Trump, kini telah ditangguhkan untuk digunakan dalam mengobati Covid-19 di Perancis, Italia, dan Belgia.
Mengutip dari Russia Today, pada Kamis (28/5/2020), Kementerian Kesehatan Rusia menyatakan di situs webnya, efektivitas dan keamanan hidroksiklorokuin dalam pengobatan virus corona terus dimonitor.
Tetapi Kementerian tidak mengambil langkah apa pun untuk melarangnya pengunaannya.
Keputusan ini sangat kontras dengan langkah-langkah yang dibuat oleh beberapa negara Eropa.
Di beberapa negara Eropa, mereka mempertanyakan soal masalah keamanan, dan telah sepenuhnya menghentikan resep hidroksiklorokuin untuk melawan virus corona.
"Beberapa obat digunakan untuk mengobati pasien dengan Covid-19," kata pernyataan Kementerian.