TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Unjuk rasa buntut tewasnya Goerge Floyd karena diinjak lehernya oleh polisi merembet ke sekitar Gedung Putih di Washington.
Laporan The New York Times, pengunjuk rasa membakar dan menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekat Gedung Putih.
Protes dan kerusuhan dilaporkan telah terjadi setidaknya 48 kota.
Dan terakhir gerakan protes tersebut telah mencapai gerbang Gedung Putih sejak kematian Floyd di Minneapolis.
Ratusan pengunjuk rasa bergerak di jalan-jalan ibukota negara itu ketika ketegangan semakin tinggi.
Demonstran melemparkan proyektil, termasuk botol air, kembang api dan batu bata.
Mereka berusaha membongkar barikade polisi, yang merespons dengan melemparkan tabung gas air mata ke kerumunan.
Bangunan-bangunan di sepanjang jalan dekat Gedung Putih disemprot dengan grafiti, termasuk pintu masuk Hay-Adams, sebuah hotel mewah.
Sebuah bangunan di belakang Kamar Dagang Amerika Serikat bisa dilihat terbakar. Jendela-jendela di pintu masuk gedung hancur.
Sekitar pukul 11 malam, dua mobil dibakar di blok yang berdekatan, dan sebuah bank lokal dirusak. Jendelanya pecah dan angka "666" disemprotkan di depan.
Protes atas kematian George Floyd juga terjadi di pantai-pantai di AS, mereka melanggar jam malam yang ditetapkan pemerintah setempat.
Jam Malam Diperpanjang
Tercatat, pemberlakuan jam malam terjadi di 25 kota di AS, namun tak menghentikan aksi protes dan kerusuhan.
Pengenaan jam malam oleh walikota dilaporkan menjadi yang terluas sejak pembunuhan Martin Luther King Jr pada tahun 1968.