Kemudian pada Maret, dua koleganya, Mei Zhongming (57) Zhu Heping (67), tewas karena wabah yang disusul kematian dokter lain, Jiang Xueqing (55).
Dalam tayangan televisi di Beijing, menunjukkan Dr Yi dan Dr Hu terbaring di ranjang dengan kondisi wajah mereka yang gelap.
Dr Yi, yang merupakan seorang kardiologi, dirawat menggunakan mesin penunjang kehidupan selama 39 hari sebelum kondisinya membaik.
Saat itu, dia mengatakan bisa beranjak dari ranjang secara normal.
Namun masih kesulitan berjalan dan menceritakan momen perawatannya yang disebut "mimpi buruk".
"Ketika saya sadar, terutama setelah saya tahu kondisi saya seperti apa, saya sangat takut. Saya sering bermimpi buruk," jelasnya.
Sejak saat itu, dia dilaporkan sudah pulang dari rumah sakit. Penyintas Covid-19 diperingatkan mereka bisa menderita kegagalan organ.
Diwawancarai Los Angeles Times, Dr Harlan Krumholz dari Universitas Yale menerangkan, corona bukan sebatas penyakit yang mengganggu pernapasan.
"Virus ini bisa berdampak pada jantung, hati, ginjal, otak, sistem peredaran darah, maupun sistem tubuh lain," jelas Krumholz. (Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter di Wuhan yang Kulitnya Menghitam karena Pengobatan Virus Corona Meninggal"