TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS Barrack Obama secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada para pengunjuk rasa setelah kematian George Floyd.
Obama juga mendesak para pemuda Afrika-Amerika merasa memiliki harapan, bahkan ketika merasa emosional.
Dalam pidato penuh harapan itu, Obama juga menyoroti peristitwa beberapa bulan terakhir, termasuk protes atas pembunuhan George Floyd serta pandemi virus corona berlangsung.
"Melewati perubahan epik," kata Obama dikutip Tribunnews dari CNN.
Lebih lanjut, Obama juga menyampaikan pesan penghiburan untuk para pengunjuk rasa secara online.
Baca: Pasca-Kematian George Floyd, Barack Obama Beri Pesan pada Pemuda Kulit Hitam: Hidup Kalian Penting
Baca: Barack Obama Sering Pamer Foto Mesra Bareng Michelle, Kini Beredar Potret Lawas Keduanya Tahun 90-an
Obama menegaskan agar para demonstran terus melanjutkan aksi mereka.
"Saya cukup tahu tentang sejarah, ada sesuatu yang berbeda di sini," tambah Obama, merujuk pada protes 1960-an di AS.
"Protes-protes itu merupakan bagian yang jauh lebih representatif dari Amerika, memprotes secara damai, merasa tergerak untuk melakukan sesuatu karena ketidakadilan yang mereka lihat," kata Obama.
"(Aksi itu) tidak ada di masa lalu Amerika," tambahnya.
Baca: Kerusuhan Terjadi di AS Akibat Kematian George Floyd, Ini Reaksi Berbagai Negara Dunia
Baca: Mantan Pasangan George Floyd: Pelaku Akan Kembali ke Keluarga Mereka, tapi Anakku Kehilangan Ayahnya
Pernyataan Obama pada Rabu kemarin bukan pertama kalinya dia berbicara atas kematian George Floyd.
Obama diketahui telah menggunakan berbagai platform media sosialnya untuk menyampaikan tanggapannya.
Tetapi, Obama, yang merupakan presiden kulit hitam pertama AS, membahas kematian George Floyd di depan kamera.
Obama menegaskan, aksi 'jalanan' tidak akan cukup, dia mendesak para pengunjuk rasa untuk memberikan suara pada pemilihan presiden November 2020 mendatang.
"Saya mendengar sedikit perbincangan, pemungutan suara vs protes," tambah Obama.