TRIBUNNEWS.COM - Di tengah mewabahnya virus corona, Brasil mengalami insiden rasisme yang melibatkan seorang bocah dari komunitas kulit hitam.
Pada 3 Juni lalu, seorang bocah berkulit hitam bernama Miguel Otávio Santana da Silva meninggal secara tragis di Kota Recife, Pernambuco.
Dia adalah putra dari seorang pembantu rumah tangga, Mirtes Renata Souza yang bekerja di lantai lima sebuah apartemen mewah.
Dikutip dari Deutsche Welle, Souza memiliki majikan keluarga kulit putih.
Karena sekolah ditutup selama pandemi, Souza hari itu membawa putranya Miguel ke tempat kerjanya.
Baca: Tanggapan Presiden Brasil soal Angka Kematian Covid-19 yang Tinggi: Kematian adalah Takdir
Baca: Dinasihati WHO Agar Perkecil Penularan Wabah, Brasil Malah Ancam Akan Keluar dari Anggota WHO
Souza kemudian mengajak anjing jalan-jalan, seperti yang diperintahkan oleh majikannya, Sarí Gaspar Côrte Real.
Sementara Miguel dia tinggalkan di dalam apartemen itu.
Namun bocah lima tahun itu mengikuti ibunya keluar dan sang majikan membiarkan Miguel menaiki lift sendirian.
Rekaman CCTV apartemen memperlihatkan Miguel yang keluar dari lift lantai sembilan dan memanjat melalui pagar balkon.
Tidak lama setelah itu, bocah malang tersebut terjatuh dan meninggal seketika.
Atas bukti tersebut majikan ibunya dituduh melakukan pembunuhan karena lalai.
Sayangnya tersangka bisa bebas dari tuduhan setelah membayar jaminan senilai Rp 54 juta.
"Majikan saya sering mempercayakan anak-anaknya kepada saya."
"Sayangnya, pada saat saya mempercayakan dia dengan putra saya, dia tidak memiliki kesabaran untuk merawatnya dan menjemputnya keluar dari lift," kata Souza, ibu Miguel.