News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Wali Kota Minneapolis Jacob Frey Disuruh Mundur oleh Para Pengunjuk Rasa

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey saat menghadiri protes atas kematian George Floyd.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MINNESOTA - Wali Kota Minneapolis Jacob Frey, seorang pejabat dari pPrtai Demokrat, Amerika Serikat (AS) ternyata tidak mendapatkan sambutan positif atau 'karpet merah' saat muncul dalam sebuah aksi protes terhadap kematian warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd.

Alih-alih disambut, ia malah mendapatkan ejekan dalam aksi protes yang diadakan di kotanya sendiri.

Kerumunan pengunjuk rasa bahkan meneriakkan kata 'mundur' dan 'memalukan', hal ini memaksanya untuk segera melarikan diri.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (7/6/2020), Frey berusaha bergabung dengan para pengunjuk rasa yang turun ke jalan-jalan di Minneapolis, Minnesota, AS pada Sabtu sore untuk menentang diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi.

Perlu diketahui, protes serupa telah berlangsung di Minnesota pasca kematian George Floyd pada 25 Mei lalu akibat penganiayaan berujung pembunuhan yang dilakukan oleh seorang petugas polisi kulit putih di Minneapolis.

Saat Frey muncul tepat di luar rumah dinasnya untuk bergabung dalam aksi protes ini, ia pun diberi jalan oleh para pengunjuk rasa agar bisa berbicara di depan banyak orang.

Baca: Diam-diam Nikah, Nabila Putri Akhirnya Bagikan Potret sang Suami: Nyesel Kenapa Nggak dari Dulu

"Saya telah berusaha mengatasi kehancuran kota saya sendiri dalam situasi ini, kegagalan saya, kekurangan saya," kata Frey.

Ia menambahkan bahwa dirinya meyakini ada hal mendesak yang harus diubah terkait 'reformasi struktural yang mendalam' dalam cara polisi saat beroperasi.

Pada awalnya, kata-kata Wali Kota liberal tentang tanggung jawab atas kegagalan pemerintah saat memberantas bias rasial di dalam struktur kepolisian ini telah diterima para pengunjuk rasa.

Namun, saat ditekan oleh seorang pengunjuk rasa perempuan yang berorasi di atas panggung terkait komitmennya dalam penggembosan Departemen Kepolisian Minneapolis, Frey pun terdiam selama beberapa saat.

Hingga akhirnya ia mengatakan bahwa dirinya tidak mendukung konsep yang diperjuangkan oleh salah satu kelompok pengunjuk rasa ini.

Baca: 4 FAKTA Sepasang ASN Pingsan di Mobil dalam Kondisi Setengah Telanjang, Keduanya Sudah Berkeluarga

Pernyataan Frey tentu saja mendorong kerumunan itu untuk meneriakkan dengan suara keras 'pulanglah, Jacob, pulanglah'.

Sementara video-video lain yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan para pengunjuk rasa tengah meneriakkan kata 'memalukan' dan "mengundurkan diri'.

Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. (AFP/MICHAEL BRADLEY)

Ia dipaksa mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Minneapolis, bahkan seorang pengunjuk rasa terlihat melemparkan benda ke arah dirinya.

Frey, yang siap untuk dipilih kembali pada tahun depan, sebelumnya telah memberikan penghormatan di atas peti mati Floyd selama satu menit penuh sebelum dimakamkan.

Namun sejumlah pengamat menuding sikapnya merupakan bagian dari upaya basa-basi demi memenangkan simpati para pengunjuk rasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini